SuaraJogja.id - Setelah Moskow mengatakan bahwa satuannya akan meningkatkan operasi militer di “seluruh area operasi”, menurut seorang pejabat militer Ukraina, Rusia tengah mempersiapkan serangan tahapan selanjutnya di Ukraina.
Roket-roket dan misil-misil Rusia telah menghantam kota-kota dalam serangan yang disebut Kiev telah membunuh puluhan orang dalam beberapa hari terakhir.
“Bukan hanya serangan misil dari udara dan laut,” kata juru bicara intelijen militer Ukraina Vadym Skibitskyi pada Sabtu. “Kita dapat melihat penembakan di sepanjang garis kontak, di sepanjang garis depan. Terdapat penggunaan aktif atas armada udara taktis dan helikopter penyerangan.”
Militer Ukraina mengatakan Rusia tampaknya sedang menyusun kembali unit-unit untuk melancarkan serangan terhadap Sloviansk, sebuah kota penting yang secara simbolis dan dikuasai oleh Ukraina di wilayah timur Donetsk.
Baca Juga: Pesawat Kargo Ukraina Angkut 8 Penumpang Jatuh di Yunani, Pilot Sempat Minta Pendaratan Darurat
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan pada Minggu bahwa Rusia memperkuat posisi pertahanannya di seluruh wilayah yang didudukinya di Ukraina selatan.
Ukraina mengatakan sedikitnya 40 orang telah tewas dalam aksi penembakan Rusia di daerah perkotaan dalam tiga hari terakhir, ketika perang yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari meningkat.
Roket menghantam kota timur laut Chuhuiv di wilayah Kharkiv pada Jumat malam, menewaskan tiga orang termasuk seorang wanita berusia 70 tahun dan melukai tiga lainnya, kata Gubernur regional Oleh Synehubov.
"Tiga orang kehilangan nyawa, mengapa? Untuk apa? Karena Putin menggila?" kata Raisa Shapoval, seorang warga berusia 83 tahun yang duduk di reruntuhan rumahnya.
Di selatan, lebih dari 50 roket Grad Rusia menghantam kota Nikopol di Sungai Dnipro, menewaskan dua orang yang ditemukan di reruntuhan, kata Gubernur Valentyn Reznichenko.
Baca Juga: Boom! Pesawat Kargo Ukraina Jatuh Di Yunani
Moskow, yang menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya, mengatakan pihaknya menggunakan senjata presisi tinggi untuk merusak infrastruktur militer Ukraina dan melindungi keamanannya sendiri. Negara itu telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pesawat Kargo Ukraina Angkut 8 Penumpang Jatuh di Yunani, Pilot Sempat Minta Pendaratan Darurat
-
Boom! Pesawat Kargo Ukraina Jatuh Di Yunani
-
Pesawat Kargo Ukraina Jatuh di Yunani, Terbakar Sebelum Menghantam Tanah
-
Kisah Liza, Anak Down Syndrome Ukraina yang Tewas Kena Rudal Rusia saat Perjalanan ke Terapis
-
Menkeu: Kami Tidak Bahas Usulan AS Terkait Pengenaan Pagu Harga Minyak Rusia
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi