Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 19 Juli 2022 | 11:34 WIB
Alza Nashuha. [Dok. Pribadi]

"Di babak pertama sudah bingung duluan, babak pertama kok lawannya kayak gitu. Tapi ternyata menang, juara satu. Hehe," tuturnya, Alza terang-terangan sempat minder di awal-awal pertandingan.

Semangat berkompetisi dalam catur juga masih ada dalam dirinya, walau memasuki sekolah menengah atas (SMA). Sudah ada 38 piagam dan 17 medali telah ia genggam.

Situasi berbeda kini harus dihadapi Alza, menjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi di UGM membuat Alza harus kembali mencoba mencari ritme baru.

Alumni SMA N 1 Pacitan ini mengaku, sementara waktu ia akan fokus untuk kuliah dan mengejar indeks prestasi kumulatif yang baik. Hal ini juga menjadi pesan orang tuanya, setelah mengetahui anak perempuan kesayangannya ini diterima di kampus biru.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Apresiasi Citayam Fashion Week: Ditawari Beasiswa!

Keseriusannya mengejar ilmu ditunjukkan dengan Alza yang sudah pamit kepada organisasi catur yang menaunginya, untuk hiatus.

"Sudah izin mau fokus kuliah dulu," tambahnya. Namun ia tak akan menutup diri di Jogja, berteman dan mengenal teman baru, serta berinteraksi dengan sesama pecinta catur ingin ia lakukan suatu hari.

Masuk UGM untuk Ibu

Alza memilih UGM karena ibunya. Ia mengingat-ingat, sejak Alza masih kecil sang ibu ingin ada anaknya yang menempuh pendidikan tinggi di Jogja.

"Terus di Jogja, universitas paling bagus kan UGM ya. Malah alhamdulillah keterima di sana," ucapnya.

Baca Juga: Mau Dapat Beasiswa? 5 Hal Ini Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Mendaftar!

Menurut dia, ibu dan ayahnya senang, bangga dengan pencapaiannya saat ini. Terlebih lagi, menjadi mahasiswa UGM juga menjadi keinginan Alza sendiri.

Load More