SuaraJogja.id - Stres dan terlalu banyak makan merupakan dua di antara sekian banyak pemicu terjadinya penyakit asam lambung, seperti dijelaskan spesialis penyakit dalam, Dr dr Saptino Miro SpPD-KGEH, FINASIM.
"Penyakit asam lambung ini banyak diderita masyarakat umum. Penyebabnya, stres, makan terlalu banyak, langsung berbaring setelah makan, dan makan terlalu dekat dengan waktu tidur," kata dia di Padang, Kamis pada Webinar Kesehatan yang digelar PT Semen Padang.
Menurutnya, mengonsumsi makanan tertentu seperti jeruk, tomat, coklat, mint, sampai makanan pedas lainnya, serta minum teh, kopi, soda, alkohol, merokok, serta efek samping dari minum obat-obatan juga dapat menyebabkan terjadinya asam lambung.
"Harusnya, makan tiga jam sebelum tidur. Makan sering tidak apa-apa, asalkan sedikit. Karena, makan terlalu banyak bisa memproduksi asam lambung berlebihan," kata dokter dari Semen Padang Hospital itu.
Ia memaparkan ada dua penyakit terkait asam lambung yaitu gerd dan maag.
"Gerd, adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang. Rasa terbakar di dada dan rasa pahit di mulut adalah tanda khas dari gerd," ujarnya
Ia menyatakan seseorang dikatakan menderita gerd jika mengalami reflux asam yang persisten terjadi lebih dari dua kali dalam sepekan.
"Bahkan sebuah penelitian dari hasil survei online, menunjukkan 57,6 persen dari 2045 responden di Indonesia memenuhi kriteria gerd," katanya.
Dosen tetap Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu juga menyampaikan prevalensi gerd yaitu 2 dari 5 orang di Amerika pernah mengalami gerd dalam hidup mereka, dan 1 dari 3 orang di antaranya mengalami gerd dalam satu pekan terakhir.
Baca Juga: Viral, Alami Sakit Asam Lambung, Pasien Ini Telan Kamera Microcam, Netizen: Jaman Udah Canggih
"Kelompok wanita paling banyak mengalami gerd," ujarnya.
Jika mengalami gerd, Saptino menyarankan untuk melakukan terapi nonfarmakalogi atau tanpa obat-obatan dengan melakukan modifikasi atau mengurangi berat badan,dan meninggikan kepala lebih kurang 15-20 centimeter pada saat tidur.
"Kemudian menghentikan merokok dan minum alkohol, serta kurangi makanan dan obat-obatan yang merangsang asam lambung," katanya.
Selanjutnya terkait maag, Saptino menyampaikan maag beda dengan gerd.
Maag gejalanya adalah rasa tidak nyaman atau nyeri pada ulu hati, begah, kembung dan perasaan cepat kenyang. Penyakit maag disebabkan oleh luka di lapisan dalam lambung.
"Penyakit tukak lambung dan tukak usus 12 jari, gastritis atau radang lambung, gangguan fungsional serta stres, gangguan cemas dan depresi juga dapat menimbulkan maag. Untuk pengobatannya, tidak jauh berbeda dengan gerd," kata dia. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Viral, Alami Sakit Asam Lambung, Pasien Ini Telan Kamera Microcam, Netizen: Jaman Udah Canggih
-
BB Wanita Ini Bertambah 18 Kg dalam Setahun, Dikira Masalah Penuaan Ternyata Gagal Jantung
-
Sering Sakit Lambung, Apakah Perlu Melakukan Pantangan Makanan?
-
3 Alasan Mengapa Konsumsi Buah Pisang Baik untuk Orang dengan Masalah Asam Lambung
-
5 Hal yang Dapat Menyebabkan Mulut Terasa Pahit, Salah Satunya karena Penumpukan Bakteri
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- 5 Rekomendasi HP Vivo RAM 8 GB Harga di Bawah Rp 2 Jutaan, Baterai Jumbo 6000 mAh!
- Harga Rp90 Jutaan! Cocok untuk yang Bosan sama Brio: Mobil Bekas dari Volkswagen Ini Bisa Jadi Opsi
Pilihan
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
-
Kaesang Pangarep Bisa Kalah di Pemilu Raya PSI, Jokowi Ucap Pesan Ini
-
Saham COIN Andrew Hidayat Meroket 337 Persen dalam Sekejap, Bikin Heboh Pasar!
Terkini
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi
-
Sleman Perluas Jangkauan Bus Sekolah Gratis: Prioritaskan Lereng Merapi & Prambanan