Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 02 Agustus 2022 | 18:35 WIB
Kondisi terakhir TPST Piyungan, Kabupaten Bantul, Senin (1/8/2022). [Kontributor Suarajogj.id/Julianto]

"Sumur-sumur warga dan juga saluran irigasi di seputaran TPST Piyungan semuanya tercemar. Ini tentu sangat mengganggu kami, hidup menjadi tidak sehat," terang dia.

Herwin menambahkan banyak sumber mata air sudah tidak bisa digunakan lagi karena parahnya pencemaran air lindi. Sehingga penanganannya menjadi salah satu poin tuntutan masyarakat saat melakukan aksi penutupan TPST tersebut. Dan pengolahan lindi tersebut sudah menjadi salah satu dari kesepakatan karena memang dampaknya cukup serius.

Dan untuk memastikan kondisi IPAL berjalan sesuai dengan harapan, maka pihaknya akan secara rutin melakukan pengecekan ke lokasi IPAL tersebut. Kemungkinan besar dalam seminggu atau dua kali mereka akan mendatangi lokasi IPAL tersebut.

"Jika kemudian pemerintah ternyata ingkar janji tidak menepati kesepakatan yang telah tercapai, maka tidak menutup kemungkinan kami akan kembali turun ke jalan," tandasnya.

Baca Juga: Profil TPST Piyungan, Muara Sampah di Yogyakarta yang Menggunung Tak Terkelola

Kontributor : Julianto

Load More