SuaraJogja.id - Kismadi (54) warga Padukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul mengeluhkan air lindi. Air lindi adalah suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di timbunan sampah.
Keluhan itu bukan tanpa dasar sebab tempat tinggalnya berdekatan dengan TPST Piyungan. Truk pengangkut sampah melintas di depan rumahnya jadi pemandangan sehari-hari.
"Selama ini kan air lindi mengalir sampai ke lahan persawahan milik. Akibatnya petani di sini gagal panen (lingkungannya tercemar)," ucap Kismadi, Kamis (12/5/2022).
Ia salah satu warga yang ikut berdiskusi dengan Pemprov DIY di Kompleks Kepatihan pada Rabu (11/5/2022). Ia menyebut, dari salah satu poin yang disepakati yakni warga kemudian meminta lindi diolah atau dibuatkan pipa.
Baca Juga: Akses TPST Piyungan Dibuka Setelah Tutup 5 Hari, Antrean Truk Mengular
Menurutnya, apabila air tidak diolah dengan benar bisa berdampak pada kesehatan warga sekitar. Ia mengaku kerap mengalami sesak napas
"Sebenarnya (air lindi) mengganggu kesehatan masyarakat di sini tapi bingung. Yang dirasakan itu sering mengalami sesak napas."
"Saya pernah merasakan sesak napas karena bau lindi itu, belum lama ini kok sesak napasnya," terangnya.
Lanjut Kismadi, truk pengangkut tanah untuk penimbunan di TPST Piyungan menyebabkan debu beterbangan, sehingga turut mengganggu pernapasan, terlebih di rumahnya ada anak kecil.
"Setiap hari saya menyirami halaman depan rumah saya karena ada debu dari proyek penimbunan TPST. Tanah yang dibawa pakai truk itu debunya terbang kemana-mana," katanya.
Baca Juga: Fakta-fakta Penutupan TPST Piyungan, Sampah sampai Menumpuk di Sejumlah Depo
Kondisi tersebut bisa semakin parah ketika terkena sinar matahari di mana debunya akan masuk ke rumah.
"Ini sangat mengganggu pernapasan, saya khawatir anak-anak ini saluran pernapasannya terganggu," tambahnya.
Karena itu, dia berharap pembangunan pengolahan sampah di 2025 betul-betul bisa terealisasi. Dengan begitu, tidak ada lagi pembuangan sampah ke TPST Piyungan.
"Bagi saya untuk saat ini kan tidak mungkin ditutup permanen. Yang pasti tahun 2025 itu sudah dipastikan jadi bangun pabrik (pengolahan sampah)," ujarnya.
Berita Terkait
-
Akses TPST Piyungan Dibuka Setelah Tutup 5 Hari, Antrean Truk Mengular
-
Fakta-fakta Penutupan TPST Piyungan, Sampah sampai Menumpuk di Sejumlah Depo
-
Janjikan Empat TPST Baru, Wabup Sleman: Pakai Mesin Pengolah Sampah dari Jerman
-
Pemkab Sleman Berencana Bangun 4 TPST Baru, Target 2023 Sudah Beroperasi
-
TPST di Sleman Akan Datangkan Mesin dari Jerman, DLH: Biaya Mahal di Awal
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?