Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 20 Agustus 2025 | 22:35 WIB
Sejumlah kerusakan akibat hujan dan angin kencang di Sleman pada Selasa (19/8/2025). (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang dipicu oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudra Hindia.

Analis Cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Slamet, menjelaskan bahwa fenomena MJO diperkirakan masih berlangsung hingga 21 Agustus 2025.

Menurutnya, MJO merupakan kondisi menghangatnya suhu muka laut di Samudra Hindia bagian barat Sumatra yang memicu peningkatan uap air.

"Pergerakan massa udara dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika menuju wilayah Indonesia berkontribusi besar dalam meningkatkan potensi hujan di DIY," ungkap Slamet dikutip Rabu (20/8/2025).

Selain MJO, faktor angin juga memperkuat pembentukan uap air di atmosfer DIY. Fenomena ini mulai aktif sejak 19 Agustus 2025 ketika pusat MJO bergeser dari zona Samudra Hindia menuju Indonesia.

Slamet menambahkan, meskipun saat ini terdeteksi bibit siklon tropis 90W di Samudra Pasifik timur Filipina, fenomena tersebut tidak memberikan dampak langsung terhadap kondisi cuaca di DIY.

"Faktor utama penyebab hujan lebat di DIY saat ini tetap berasal dari aktivitas MJO," tegasnya.

BMKG Yogyakarta pun mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan.

Dalam tiga hari ke depan, wilayah DIY masih berpotensi diguyur hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat meski secara kalender masih berada pada musim kemarau.

Baca Juga: UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan

Load More