SuaraJogja.id - Toxic Masculinity menjadi isu serius di masyarakat sosial karena dianggap menimbulkan masalah. Toxic Masculinity berdampak negatif pada laki-laki, perempuan, anakanak dan semua masyarakat.
Toxic masculinity merupakan suatu tekanan budaya bagi kaum pria untuk berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu.
Dalam tulisan Nur Firdiyogi dalam skripsi "Kontruksi Sosial Maskulinitas Positif dan kesehatan Mental", disebutkan ciri-ciri toxic masculinity dapat diketahui dengan perilaku yang secara umum berikut ini:
- Mempunyai pandangan bahwa laki-laki tidak seharusnya mengeluh dan menangis.
- Laki-laki cenderung bersikap kasar terhadap orang lain.
- Rasa mendominasi terhadap orang lain.
- Agresif, bahkan kasar secara seksual terhadap pasangan atau orang lain.
- Laki-laki tidak perlu membela hak kaum perempuan dan kaum marginal lain.
- Menganggap “keren” perilaku berbahaya dan beresiko seperti, berkendara dalam kecepatan tinggi, minum alkohol, dan merokok dan mengonsumsi obat terlarang.
Baca Juga: Bejat! Pria Lansia di OKU Sumsel Cabuli Anak Tiri Sampai Lima Tahun
- Menganggap kegiatan dalam rumah tangga seperti memasak, menyapu, berkebun, dan mengasuh anak sebagai tugas perempuan.
Kekinian, konsep kemaskulinan beracun digunakan dalam diskusi media dan akademis tentang kemaskulinan untuk merujuk pada norma budaya tertentu yang berkaitan dengan kerugian terhadap masyarakat dan pria.
Stereotip pria tradisional yang dominan secara sosial (bersama dengan sifat-sifat terkait seperti misogini dan homofobia) dapat dianggap "beracun" karena mempromosikan kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.
Namun Toxic Masculinity bisa diatasi dengan berbagai cara. Di antaranya mendorong lelaki untuk membiasakan diri mengekspresikan diri.
Selain itu mengajarkan menumbuhkan rasa empati pada anak lelaki. Ini harus dilakukan sejak dini.
Demikian penjelasan soal Toxic Masculinity.
Berita Terkait
-
Kisah Pilu Bocah Laki-laki yang Jebloskan Ibu ke Penjara Karena Membunuh Adiknya
-
Seorang Pria Paruh Baya Diciduk Polisi Usai Lalukan Rudapaksa Terhadap Anak SMP
-
Tips Pilih Baju Lebaran Pria Anti Gerah ala Desainer: Palazzo hingga Oversize Jadi Kunci!
-
Tips Memadukan Outfit Baju Lebaran Pria Agar Tampil Stylish
-
8 Rekomendasi Gamis Pria Kalcer Kekinian untuk Lebaran, Lengkap dengan Harganya!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk