SuaraJogja.id - Kedutaan Besar RI di Seoul menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak langsung banjir yang melanda Korea Selatan (Korsel).
Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak langsung akibat bencana banjir tersebut, kata KBRI Seoul dalam pesan singkat yang disampaikan oleh Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
Bencana banjir tengah melanda Korea Selatan dengan sejumlah daerah terdampak, antara lain daerah Incheon, Seoul, serta sebagian daerah di Provinsi Gyeonggi dan Gangwon.
KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di Korea Selatan.
Baca Juga: Seoul Dilanda Banjir Parah, Begini Kondisi Maudy Ayunda dan Suami
Berdasarkan data KBRI Seoul, tercatat 36.399 orang WNI yang menetap di Korea Selatan.
Terkait kondisi banjir di Korsel itu, masyarakat Indonesia di Korea Selatan diminta untuk terus memantau informasi dan petunjuk dari otoritas setempat.
Bagi WNI di Korsel yang memerlukan informasi atau bantuan lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Seoul pada nomor +82 10-5394-2546.
Sebelumnya, terdapat delapan orang tewas dan enam lainnya hilang dalam banjir di Seoul, Korea Selatan, setelah hujan deras mengguyur ibu kota Korea Selatan itu pada Senin malam (8/9/2022).
Menurut kantor berita Yonhap, banjir itu disebabkan curah hujan tertinggi dalam 80 tahun terakhir.
Baca Juga: Banjir Melanda Seoul: Ini Tingkat Curah Hujan Tertinggi Sejak 1942
Banjir merendam rumah warga, kendaraan, bangunan dan stasiun kereta bawah tanah, kata para pejabat Korsel pada Selasa.
Bagian selatan Seoul, kota pelabuhan barat Incheon dan Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul menerima hujan lebat lebih dari 100 milimeter per jam Senin (8/8/2022) malam.
Sementara itu, curah hujan per jam di distrik Dongjak Seoul melebihi 141,5 mm pada satu titik, curah hujan tertinggi per jam sejak 1942, menurut Badan Meteorologi Korea (KMA).
KMA memperkirakan curah hujan hingga 300 mm per jam akan turun di wilayah ibu kota hingga Kamis besok. Provinsi Gyeonggi diperkirakan akan mengalami hujan lebat lebih dari 350 mm per jam.
Pemerintah mencatat bahwa hujan lebat menyebabkan lima orang tewas dan empat lainnya hilang di Seoul, sementara di Provinsi Gyeonggi, tiga orang tewas dan dua lainnya hilang.
Sembilan orang mengalami luka-luka di Provinsi Gyeonggi dan 391 orang dari 230 rumah tangga di daerah ibu kota kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di sekolah dan fasilitas umum lainnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Hujan Deras Terparah dalam 80 Tahun Terakhir, Korsel Banjir Parah 8 orang Tewas
-
Sedih Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Uang yang Keluar Lebih dari Rp 110 Triliun Per Tahunnya
-
Bukan Drama Korea, Banjir Bandang Terjang Korea Selatan dan Tewaskan 7 Orang
-
Gangnam Jadi Trending Usai Dilanda Banjir Parah, Ini 6 Fakta Menariknya
-
Seoul Tenggelam oleh Banjir, Netizen Salahkan Park Min Young dan Song Kang
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- 5 Rekomendasi Motor Cruiser Murah Terbaik Mirip Harley-Davidson, Harga Mulai Rp30 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Harga Rp50 Jutaan: Bodi Terawat, Performa Oke
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya
-
Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali
-
Putusan MK Bikin Pusing Daerah: Sekolah Gratis Impian atau Mimpi?