SuaraJogja.id - Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Bupati Kulon Progo tentang Pola dan Tata Tanam, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo mengadakan gerakan percepatan olah tanah sawah masa tanam pertama 2022 di Bulak Pronosutan Desa Kembang.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Bulak Pronosutan dipilih sebagai lokasi gerakan karena merupakan penerima air kedua setelah Kalibawang dan beberapa waktu selalu mengalami keterlambatan dalam olah lahan sawah.
"Gerakan percepatan olah tanam di Pronosutan, kami mengerahkan 15 operator traktor secara serentak bergerak mengolah lahan yang telah disiapkan, dan dilanjutkan di lahan masing-masing wilayah," kata Aris.
Ia mengatakan, petani sebagai pemanfaat air harus disiplin, hemat dalam budi daya pertanian sehingga tidak timbul konflik pemanfaatan air di tingkat bawah.
"Salah satu upaya terpenting adalah percepatan olah tanah lahan sawah begitu air telah dialirkan. Namun upaya percepatan ini akan sia-sia jika tidak segera dilanjutkan dengan persemaian benih dan tanam padi,” katanya.
Aris Nugroho mengatakan Peraturan Bupati tentang Pola dan Tata Tanam merupakan satu-satunya di Indonesia yang disusun dengan berdasarkan ketersediaan air terhadap kebutuhan air untuk tanaman.
Menurut Aris, manfaat pola tanam padi padi palawija, di samping untuk memutus siklus hama penyakit tanaman, juga mengatur panen terutama padi, sehingga panen tidak bersamaan dan sepanjang tahun.
"Hal ini akan berpengaruh terhadap harga produk pertanian. Semua pihak yang berkepentingan harus mentaati Peraturan Bupati Kulon Progo tentang Pola dan Tata Tanam sesuai dengan porsi masing-masing," katanya.
Gerakan percepatan olah lahan sawah melibatkan gabungan kelompok tani (gapoktan), GP3A, kelompok tani serta operator traktor. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Perumahan di Caturtunggal Disegel Satpol PP DIY Terkait Penggunaan Tanah Kas Desa, PT DPS Berikan Klarifikasi
-
Dampak Parah Perubahan Iklim, Petani Tambak di Kota Tegal Terus Merugi
-
Diguyur Hujan Semalam, Longsor dan Banjir Bandang Melanda Banyumas, Sejumlah Lahan Pertanian Padi Terdampak
-
Dari Produk Olahan Nanas, Petani di Subang Raup Omzet Puluhan Juta
-
Penerapan Harga TBS Sawit Perlu Dilakukan Tiap Minggu Agar Petani Tidak Rugi
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi
-
Dari Wirobrajan ke Godean: Jejak Komplotan Pencuri Bersenjata Pistol Mainan di Yogyakarta Terkuak