SuaraJogja.id - Lebih dari 2.500 rumah dan bangunan terendam banjir setelah hujan lebat melanda Seoul dan beberapa daerah lain di wilayah tengah dan timur, kata pejabat Korea Selatan, Rabu (10/8/2022). Selain itu, 16 orang dipastikan tewas atau hilang dalam kejadian banjir di Korsel tersebut.
Akumulasi curah hujan telah mencapai 525 milimeter (mm) di Seoul sejak Senin hingga Rabu pagi. Sementara desa Yangpyeong, yang berjarak 45 km di timur Seoul, mencatat akumulasi 526,2 mm selama periode tersebut, menurut Badan Meteorologi Korea (KMA).
Menurut data pemerintah Korsel, sembilan orang meninggal: lima di Seoul, tiga di Provinsi Gyeonggi, dan satu di Provinsi Gangwon. Sementara dari tujuh orang yang hilang, empat berasal dari Seoul dan tiga lainnya berasal dari Provinsi Gyeonggi.
Selain itu, 17 orang tercatat mengalami luka-luka. Sebanyak 2.676 rumah dan gedung terendam banjir, sebagian besar berada di Seoul.
Baca Juga: Banjir di Korea Selatan Sebabkan 9 Orang Tewas, 7 Lainnya Dinyatakan Hilang
Sekitar 570 orang dari 398 keluarga, yang sebagian besar berada di wilayah Seoul dan sekitarnya, telah mengungsi ke berbagai sekolah dan pusat kebugaran setempat.
Sebanyak 1.253 orang dari 724 keluarga di seluruh Korsel telah dievakuasi sementara, kata para pejabat.
Hujan selama tiga hari di Korsel juga membuat banyak fasilitas umum tidak berfungsi, termasuk enam laporan tentang rel kereta api yang terendam di wilayah Seoul dan sekitarnya.
Hujan dan banjir juga menyebabkan penghentian sementara layanan transportasi di beberapa bagian jalur kereta api dan kereta bawah tanah.
Sebagian besar layanan publik yang terdampak sudah mulai dioperasikan lagi mulai Rabu pagi, termasuk Jalur Kereta Bawah Tanah Seoul.
Baca Juga: Banjir Bandang Melanda Seoul, Maudy Ayunda Ungkap Kondisinya dan Suami
Pembatasan operasi jalan tol Dongbu yang melintasi wilayah timur ibu kota Seoul telah dicabut pada Rabu pagi mulai pukul 07.00.
Namun, otoritas menutup beberapa area jalan raya Seoul pada Rabu pagi, termasuk jalan raya Olympic-daero dan Gangbyeon utara yang langsung melintasi Seoul.
KMA mengatakan telah mencabut peringatan hujan di wilayah Seoul dan sekitarnya serta di Incheon, sebelah barat Seoul, Rabu pagi.
Namun, badan prakiraan cuaca tersebut tetap mempertahankan peringatan hujan lebat untuk Provinsi Chungcheong, di mana curah hujan dapat mencapai 50-80 mm per jam. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Deretan Kasus Banjir Bandang di Berbagai Negara, Renggut Ratusan Korban Jiwa
-
Pasca Banjir di Korsel: Miris, Cerita Penghuni Apartemen Bawah Tanah Jadi Korban
-
Korban Banjir Korea Selatan Bertambah, 11 Orang Tewas dan 8 Lainnya Hilang
-
Seoul Dilanda Banjir Bandang Jadi Trending di Twitter, Kondisi Kotanya Ngeri
-
Seoul Terkena Banjir Bandang, Warganet: Stay Safe Oppa dan WNI di Sana
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
Terkini
-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Ketika Hujan Tiba Muncul Perasaan Sedih hingga Galau
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang
-
Kecewa Masih Lihat Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, Menteri Lingkungan Hidup Bakal Panggil Pemkot Jogja
-
Dukung Program Penanganan Stunting, Polsek Galur Kolaborasi dengan DKP Kulon Progo Tebar Benih Ikan di Kranggan
-
Pakar Pembangunan Sosial UGM: Transmigrasi di Papua Masih Diperlukan, Tapi...