Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 11 Agustus 2022 | 18:53 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Pexels.com/Edward Jenner)

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono dalam konferensi pers Serosurvei Nasional Ketiga hari ini mengatakan proporsi masyarakat Indonesia yang memiliki kadar antibodi terhadap SARS-CoV-2 meningkat menjadi 98,5 persen berdasarkan hasil serologi survei (serosurvei) pada Juli 2022.

Dalam tiga tahapan serosurvei yang bergulir Desember 2021, Maret 2022, dan Juli 2022, diperoleh laporan median kadar antibodi masyarakat meningkat dari 444 unit per mm, jadi 2.097 unit per mm.

Menurut Pandu, jumlah antibodi itu cukup untuk menekan risiko keparahan akibat infeksi COVID-19, bahkan menghindari risiko kematian.

Ia mengatakan kadar antibodi tertinggi berdasarkan kelompok umur dialami masyarakat usia 60 tahun ke atas.

Baca Juga: SMAN 1 Banguntapan Banjir Karangan Bunga, Wajah Baru Lucinta Luna Dicibir

"Di atas 18 tahun juga mulai meninggi karena kelompok 18 tahun ke atas sudah ada program vaksin booster sejak Januari 2022. Sehingga pas Juli terjadi peningkatan," katanya. [ANTARA]

Load More