SuaraJogja.id - Seorang pedagang alat kesehatan gigi (ortodonik) di Kota Palembang, Sumatera Selatan terancam hukuman pidana penjara selama 15 tahun terkait kasus dugaan perdagangan tanpa izin resmi dari Kementerian Kesehatan RI.
Direskrimsus Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Barly Ramadhany di Palembang, Senin mengatakan ancaman hukuman sebagaimana termaktub dalam pasal yang dikenakan penyidik kepada pelaku seorang pria berinisial HN (37) warga Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang.
Pelaku disangkakan melanggar Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat 2 dan 3, UU RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 197 Juncto Pasal 106 ayat l dan ayat 2, UU RI nomor 36 tahun 2009 sebagaimana diubah Pasal 60 angka ke-10, Juncto Pasal 60 angka ke-4, UU RI nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja.
Kemudian, Pasal 62 ayat 1, UU nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 106 UU RI nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan sebagaimana diubah pada Pasal 46 angka ke-34 Juncto Pasal 46 angka ke-6 UU RI nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Baca Juga: OneMed Gencar Produksi Alat Kesehatan Anak Bangsa untuk Mendukung Kemandirian Nasional
"Atas pasal tersebut pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, denda Rp1,5 miliar, setelah penyidik mendapatkan kecukupan barang bukti dan keterangan dari pelaku," kata dia seperti dikutip dari Antara, Senin (15/8/2022).
Sementara, Kasubdit I Tipid Indagsi AKBP Hadi Syaefudin mengatakan pelaku mengaku telah menjalani bisnis diduga tanpa izin dari Kementerian Kesehatan tersebut sejak dua tahun terakhir.
Modus pelaku terungkap setelah personel menerima aduan masyarakat yang membeli alat kesehatan secara daring melalui aplikasi Shoppee dan Tokopedia nama toko "Arapus Behel Shop" milik pelaku yang ditangkap pada Sabtu (6/8/2022) sore.
Ia menyebutkan, personelnya menyita sebanyak 5.152 alat kesehatan gigi di antaranya berupa sonde pengukur bracket, kawat orto kulit, kawat niti archwires, alat suntik, dan pemutih gigi, dan alat tampal gigi.
"Pelaku mengaku bisnisnya sudah beroperasi dua tahun dengan konsumennya mulai dari apotek ataupun pribadi di wilayah Sumsel dan beberapa provinsi sekitarnya. Kasus ini masih terus kami dalami lagi, setelah berkasnya cukup maka segera dilimpahkan dan disidang," ungkapnya.
Baca Juga: Jajal Alat Kesehatan, Bapak-bapak Ini Berakhir Terjungkal
Berita Terkait
-
BPOM Ungkap 61 Item Herbal Berzat Kimia "Lolos" Izin Edar: Didominasi Obat Kuat dan Pegal Linu
-
Ultrasound Portable Berteknologi POCUS, Beri Kemudahan dan Efektivitas dalam Diagnosis Medis
-
Perusahaan Ini Andalkan AI Untuk Tingkatkan Penjualan dan Lapangan Kerja Baru
-
Australia Ancam 10 Tahun Penjara Perusahaan yang Beri Gaji di Bawah UMR
-
Imbas Peras Lee Sun-kyun Rp3,9 M, Mantan Aktris hingga Staf Bar Dipenjara
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD