SuaraJogja.id - Erik Ten Hag mencatatkan sejarah buruk bagi Manchester United. Dalam dua laga awal Liga Inggris, ia melalui dengan dua kekalahan.
Pada pertandingan pertama Setan Merah harus takluk dari Brighton dengan skor 1-2 di hadapan penggemarnya sendiri. Di pertandingan kedua Manchester United harus rela dibantai 4-0 oleh Brentford.
Dua kekalahan tersebut membuat anak asuh Erik Ten Hag berada di dasar klasmen sementara Liga Inggris musim 2022-2023. Berikut hasil analisis taktik blunder Erik Ten Hag saat Manchester United melakoni laga tandang melawan Brentford dilansir dari spielverlagerung.
Kesulitan Melawan Tim Reaktif
Secara keseluruhan, penguasaan bola tentu saja dimenangkan oleh Manchester United 70 persen. Namun, Brentford merupakan tim yang reaktif ketika bertahan di daerah sendiri. Mereka bertahan dengan narrow (mempersempit ruang dengan vertikal dan horizontal) agar tidak terjadi GAP/Channeling. Benar saja, Manchester United kesulitan menciptakan peluang tidak adanya seorang progresor dan penetrator yang bisa membongkar blok pertahanan rendah rapat Brentford.
Bangun Serangan yang Berujung Gol
Gol kedua Brentford terjadi pada momen transisi dari bertahan ke menyerang. Pada momen itu pula Manchester United dalam fase membangun serangan. De Gea merupakan kiper reaktif yang tidak memiliki distribusi bola yang baik, ia harus menerimanya karena bermain di bawah pelatih Ten Hag yang memainkan penguasaan bola secara konstruktif.
Mentalitas Pemain
Mentalitas dalam sepak boal tentu saja sangat dibutuhkan karena fundamental keusksesan, ini tidak terlihat oleh pemain Manchester United. Maka dari itu, dibutuhkan staff pelatih yang berkompeten seperti pelatih mental atau mental coach, dan pemain yang kinerjanya menurun boleh dijual diganti dengan pemain yang lebih siap bermain.
"Kesalahannya dari dulu mau ole, rangnick, atau ten hag adalah masih memainkan lord maha agung baginda maguayer. Liat pas pramusim yg main Varane Bailly kayanya lumayan bagus," ujar salah seorang netizen.
"Maguire, Dalot, fred, mc tominay, sancho, rashford klo masih main, berarti Ten Hag juga pala batu, mending maenin pemain muda yang punya daya juang," kata netizen yang lain.
"Kesalahan taktik ten hag memainkan 4 bek sejajar dan tdk memiliki gelandang pemutus serangan lawan," ucap netizen lainnya.
"Kesalahan taktik ten hag memainkan 4 bek sejajar dan tdk memiliki gelandang pemutus serangan lawan," ungkap netzein satunya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
11 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gabung Dewa United, Pemain Keturunan Semarang: Saya Ingin Juara!
-
Harga Emas Antam Kembali Melesat, Hari Ini Jadi Rp 1.919.000/Gram
-
Segera Keluar, Direktur Teknik FC Twente Ungkap Waktu Mees Hilgers Hengkang
-
Terulang Lagi, Pesepak Bola Palestina Tewas Akibat Serangan Israel
Terkini
-
Musik Asyik di Kafe Bisa Jadi Masalah Hukum? Simak Penjelasan Kemenkum DIY Soal Royalti Musik
-
Wali Murid Menjerit, Pungutan Seragam MAN di DIY Tembus Rp 1,8 Juta, ORI Investigasi
-
Diplomasi Indonesia Diuji: Mampukah RI Lolos dari Tekanan Trump Tanpa Kehilangan Cina?
-
BPJS Kesehatan Dicoret? Dinsos DIY Buka Layanan Pengaduan, Jangan Tunda
-
UGM Kembalikan Harta Karun Warloka! Apa yang Disembunyikan Selama 15 Tahun?