SuaraJogja.id - Kebijakan vaksinasi cacar monyet (monkeypox), kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tidak diberlakukan menyeluruh kepada seluruh masyarakat seperti vaksinasi COVID-19.
"Ini karena lebih segmennya khusus kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah," kata Menkes dalam keterangan pers seusai mengikuti Rapat Kabinet Terbatas terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Terlebih lagi Menkes mengingatkan kembali bahwa penularan cacar monyet jauh lebih susah dibandingkan COVID-19.
Menkes menjelaskan bahwa penularan cacar monyet hanya melalui kontak fisik dengan cairan dari bintik-bintik cacar seseorang yang sudah mengidap dan tidak melalui droplet laiknya COVID-19.
"Dia juga hanya bisa menular ketika (pengidap) secara fisik sudah kelihatan bintik-bintik cacarnya dan cairannya. Kalau COVID-19 kan masih sehat pun bisa menular jadi lebih berbahaya," katanya.
Oleh karena itu vaksinasi hanya akan diberikan kepada orang-orang dengan imunitas yang sudah dipastikan rendah.
"Karena itu tadi, menularnya susah sekali, ini jauh lebih susah dibandingkan COVID-19, jadi enggak worth it untuk semua orang dikasih vaksin cacar monyet," kata Budi.
Menkes menjelaskan pemerintah sudah membeli vaksin cacar monyet yang disiapkan bagi para penderita serta kalangan dengan imunitas yang rendah.
"Sekarang vaksinnya sudah kita beli, sekarang sedang on the way datang. Obat-obatannya kita sudah terima, antivirus biasa," ujarnya.
Baca Juga: 10 Mitos Keliru Tentang Cacar Monyet yang Beredar di Masyarakat, Jangan Mudah Percaya!
Di sisi lain, Menkes juga mengingatkan bagi mereka yang sebelumnya sudah menerima vaksin cacar/smallpox di masa lalu masih bisa terproteksi dari cacar monyet.
Ia mencontohkan dirinya sendiri dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga hadir dalam keterangan pers selepas rapat, sebagai golongan yang disebutnya masih terproteksi.
"Jadi kalau kayak saya, kayak Pak Airlangga, sebenarnya masih terproteksi karena dulu kita pernah divaksin cacar smallpox," tuturnya.
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sejak 23 Juli 2022 telah menetapkan cacar monyet sebagai penyakit yang dapat menjadi darurat kesehatan global.
Kementerian Kesehatan pada Sabtu (20/8) mengumumkan temuan kasus pertama terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia pada seorang pasien laki-laki berusia 27 tahun, yang sebelumnya mengalami keluhan kesehatan beberapa hari setelah kembali dari perjalanan wisata ke beberapa negara di Eropa Barat pada 8 Agustus 2002. [ANTARA]
Berita Terkait
-
10 Mitos Keliru Tentang Cacar Monyet yang Beredar di Masyarakat, Jangan Mudah Percaya!
-
Diperintahkan Jokowi Siapkan Vaksin Cacar Monyet, Menkes: Sedang OTW
-
Satu Warga Sulsel Dicurigai Suspek Cacar Monyet Diisolasi di Rumah Sakit
-
Menkes: Kelahiran Tahun 1980 ke Bawah Telah Terproteksi Cacar Monyet
-
Beda Gejala, Kenali Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Pada Umumnya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Yogyakarta Gencarkan Perang Lawan Stunting: Tim Pendamping Dikerahkan, Calon Pengantin Jadi Target Utama
-
Kasus Leptospirosis Mengintai Jogja, Pemilik Hewan Peliharaan hingga Pemancing Diharap Waspada
-
Dari Jogja ke Puncak BMI, Farkhan Evendi Kembali Terpilih secara Aklamasi Bangun Politik Ala Pemuda
-
Sukses Pasok Program MBG, Supplier Ikan Ini Tumbuh Berkat Kredit dari BRI
-
SD Negeri Sepi Peminat: Disdik Sleman Ungkap Penyebab dan Solusi Atasinya