SuaraJogja.id - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Buya Hamka sebagai sosok cendekiawan muslim yang telah memberikan banyak sumbangsih pemikiran bagi Malaysia dan Indonesia.
"Buya Hamka adalah sosok budayawan, tokoh bangsa, sastrawan, dan pemikir; bukan saja di Indonesia, tentunya juga di Malaysia," kata Anwar Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Anwar mengunjungi Indonesia untuk sejumlah kegiatan, di antaranya peluncuran buku "Membaca Hamka Merawat Bangsa" di Jakarta, Senin (29/8), dan peringatan Haul ke-17 Cak Nur, Minggu malam (28/8).
Wakil PM Malaysia periode 1993-1998 itu terkesan dengan pesan Buya Hamka bahwa apa pun perkembangan, itu adalah kilauan sementara.
"Bukan kita memutuskan, mengutamakan. Kita harus lihat kesungguhan tekad mereka, istikamah mereka dalam memperjuangkan," demikian kata Anwar mengutip Buya Hamka.
Sementara itu, lanjutnya, Cak Nur memberikan pemahaman tentang keislaman di Indonesia dan menginspirasi untuk menguatkan persatuan generasi muda Islam di Kawasan Asia Tenggara.
"Saya masih berusia 18–19 tahun lalu saat mengenal beliau (Cak Nur). Ketika itu, beliau menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)," jelasnya.
Anwar pernah menemui Cak Nur di Indonesia dan mengikuti beberapa pelatihan, serta pernah mengundang Cak Nur untuk datang ke Malaysia.
"Lalu, kami bersama membangun Persatuan Pelajar Islam Asia Tenggara. Cak Nur sebagai ketuanya dan saya sebagai sekjennya," kenang Anwar.
Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Pensiun Jadi Artis, Buya Hamka Jadi Film Terakhir
Selama membangun karir politik dan pemerintahan, Anwar pun mengaku terus mengikuti pemikiran-pemikiran Cak Nur. Meski beberapa pernyataan Cak Nur membangun polemik, namun, menurutnya, pemikiran dan ide Cak Nur masih sangat relevan bagi masyarakat hingga saat ini.
"Saya mengikuti pemikirannya yang memang lebih inklusif. Walaupun beberapa pernyataannya memang sempat menimbulkan ketegangan, namun ide dan pikirannya masih sangat relevan hingga hari ini," jelasnya.
Dalam peringatan haul Cak Nur, Anwar juga sempat menyampaikan orasi budayanya yang bertema "Ekonomi Manusiawi". Anwar menjelaskan ekonomi manusiawi adalah sistem ekonomi yang mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat kecil serta berhasil mengurangi angka kemiskinan dan tingkat kesenjangan di antara golongan kaya dan miskin.
"Ekonomi manusiawi maknanya tidak boleh kita membolehkan kerusakan sistem dan perilaku korupsi serta penyalahgunaan kekuasaan. Kita juga tidak membolehkan sistem yang memperkaya segelintir elite penguasa, tetapi meminggirkan nasib dan kesejahteraan rakyat banyak," ujarnya.
Anwar mengatakan kesuksesan sebuah sistem ekonomi dapat diukur dari pemerataan ekonomi yang dapat dihasilkannya. Salah satu indikatornya, katanya, tentu dengan keberhasilan mengurangi kesenjangan di antara kelompok kaya dan masyarakat miskin. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu