SuaraJogja.id - Desita Dwi Rahmatulloh menjadi wisudawan dengan indeks prestasi tertinggi jenjang S1 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNY prodi ilmu komunikasi tersebut berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,93.
Desita sendiri diketahui bukan berasal dari keluarga yang berada. Ayah dan ibu Desita, Sugeng Sihono dan Suryani justru dikenal sebagai penjual lauk pauk. Namun hal itu tak menghalangi ia untuk berprestasi.
Desita menuturkan orang tuanya selalu mendukungnya dalam menentukan pilihan termasuk saat kuliah. Orang tuanya tak pernah memaksakan kehendak dalam memilih jurusan dan universitas.
"Bagi saya, diberi kepercayaan untuk memilih apa yang saya minati adalah sebuah dukungan tersendiri," kata Desita dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).
Kebebasan dan kepercayaan penuh dari orang tua itu nyatanya membentuk jiwa tanggungjawab Desita dalam dunia pendidikan. Terlihat sejak SD hingga SMK ia selalu berhasil meraih ranking.
Peraih beasiswa Bidikmisi itu pun juga aktif berpartisipasi dalam organisasi di sekolah, berbagai lomba hingga sempat mengikuti program pertukaran pelajar yang dibiayai oleh beberapa BUMN.
Selama kuliah, Desita pun turut aktif pada unit kegiatan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Badan Semi Otonom Ilmu Komunikasi.
"Orang tua saya tidak pernah menuntut. Namun karena diberi kepercayaan, saya terpacu untuk belajar mandiri dan bertanggungjawab dengan hidup," ungkapnya.
Kemandirian itu dibuktikan Desita dengan membantu meringankan beban orang tuanya ketika ia memutuskan untuk bekerja semasa kuliah. Gadis kelahiran 24 Desember 1999 itu pernah bekerja sebagai freelancer guna mencari uang tambahan.
Baca Juga: 85 Pekerja Migran di Malaysia Diwisuda UT, Lulusan Terbaik dengan IPK 3,82
Perempuan asal Sariharjo, Ngaglik, Sleman itu pernah terikat kontrak juga untuk menjadi penyiar di salah satu radio pendidikan di Jogja. Ia mengaku mendapat banyak pengalaman pada masa-masa itu.
Meskipun disibukkan dengan berbagai kegiatan di organisasi dan bekerja, Desita menyebut tak pernah mengesampingkan kuliahnya. Menurutnya kuliah menjadi prioritas utamanya yanb harus diselesaikan sebaik mungkin.
Ia menilai bahwa belajar dapat dilakukan dari manapun dan siapapun. Tak melulu harus dari kelas saja tapi juga dari teman-teman yang lain.
Walaupun memang bisa mencapai prestasi IPK tertinggi ini bukan hal mudah. Desita bahkan sempat tak lolos jalur SNMPTN dan harus mengikuti ujian SBMPTN tepatnya tahun 2018 lalu.
"Setelah dinyatakan tidak lolos pada jalur SNMPTN, saya mencoba belajar secara online dan meminjam beberapa buku. Sehingga dapat memanfaatkan waktu yang terbatas untuk belajar materi secara mandiri," tuturnya.
Sang ibu, Suryani mengatakan memiliki keinginan yang besar agar putrinya dapat menempuh pendidikan yang jauh lebih layak. Mengingat ia hanya lulusan SMP saja dan sang suami juga tak berkesmpatan mengicipi bangku kuliah.
Diakui Suryani, ia dan suami tak pernah memaksa Desita untuk memilih jurusan kuliahnya. Pihaknya memberikan kepercayaan dan dukungan penuh kepada si anak untuk terus bertumbuh dan bertanggungjawab.
"Kami tidak memaksa anaknya mau mengambil jurusan apa dan minat seperti apa. Bapaknya pernah mengarahkan untuk sekolah di bidang lain, tetapi anaknya tidak bisa. Jadi kami sebagai orang tua cukup mendukung pilihannya saja," kata Suryani.
Setelah menyelesaikan studi S1 Desita berharap agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Namun untuk saat ini fokusnya akan bekerja terlebih dulu untuk bekal finansial ke depan.
Diketahui sebelumnya Wisuda UNY periode Agustus dilaksanakan secara luring pada Sabtu (27/8/2022) di GOR UNY. Kegiatan ini merupakan pertama kalinya UNY menggelar wisuda secara luring setelah pandemi Covid selama 2 tahun.
Berita Terkait
-
Konser Judika X Happy Asmara di GOR UNY Bikin Penonton Kecewa, Kenapa?
-
Konser Judika X Happy Asmara di GOR UNY Bikin Penonton Kecewa, Ini Penyebabnya
-
Kolaborasi Judika dan Happy Asmara Siap Goyang Penonton di GOR UNY, Ini Lagu yang Bakal Dibawakan
-
Peraturan Rektor UNY Tentang Penanggulangan Kekerasan Seksual Diperbarui, Siulan Bernuansa Seksual Masuk di Dalamnya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Yogyakarta Gencarkan Perang Lawan Stunting: Tim Pendamping Dikerahkan, Calon Pengantin Jadi Target Utama
-
Kasus Leptospirosis Mengintai Jogja, Pemilik Hewan Peliharaan hingga Pemancing Diharap Waspada
-
Dari Jogja ke Puncak BMI, Farkhan Evendi Kembali Terpilih secara Aklamasi Bangun Politik Ala Pemuda
-
Sukses Pasok Program MBG, Supplier Ikan Ini Tumbuh Berkat Kredit dari BRI
-
SD Negeri Sepi Peminat: Disdik Sleman Ungkap Penyebab dan Solusi Atasinya