SuaraJogja.id - Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) Bayu Satria Wiratama menyebut bahwa tes kesehatan mampu mengoptimalkan perlindungan bagi lansia dan kelompok rentan lainnya dari infeksi berbagai macam varian COVID-19.
“Lansia itu masih harus berjaga-jaga, tentu salah satu caranya adalah mereka harus rutin melakukan screening kesehatan,” kata Bayu dalam Talkshow Bebas Bepergian Asal Sudah Booster yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Bayu menuturkan meski saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang menerapkan pelonggaran terhadap penggelaran berbagai macam acara di luar ruangan, risiko penularan COVID-19 masih terus terjadi.
Sebagai salah satu pihak yang menjadi kelompok rentan, lansia sangat riskan terhadap penularan yang terjadi. Hal itu disebabkan karena ada beberapa individu yang kemungkinan memiliki penyakit penyerta ataupun belum melanjutkan dosis vaksin ke tahap selanjutnya.
Baca Juga: Sebanyak 47 Narapidana Lapas Narkotika II A Bandung Positif Covid-19
Dikarenakan potensi penularan yang lebih rawan, lansia perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan tidak hanya mencakup tes COVID-19 melalui antigen atau PCR saja setelah melakukan sebuah aktivitas, tetapi juga terkait pemeriksaan terkait penyakit serta obat yang dikonsumsi.
Bayu menjelaskan pemeriksaan sangat penting agar gejala yang timbul akibat COVID-19 ketika mengenai lansia, tidak menjadi gejala sedang hingga berat yang membuat rasa sakit semakin membesar.
“Kalau dia yang lansia dengan penyakit kronis, harus di pantau. Jangan sampai lupa berobat dan segala macam. Kemudian ketika lansia tidak tahu kondisi kesehatannya, jangan hadir di tempat yang tertutup,” kata pria pengajar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM itu.
Melalui pemeriksaan kesehatan seperti antigen dan PCR pula, lansia dapat lebih percaya diri untuk menghadiri suatu acara, karena telah mengetahui status kesehatan yang aman dari infeksi penyakit.
Namun bila lansia belum melakukan tes atau tidak mengetahui kondisi tubuhnya, Bayu menyarankan sebisa mungkin untuk tidak berkegiatan atau masuk ke dalam ruang acara yang bersifat tertutup, padat dan minim akan ventilasi udara.
Baca Juga: Menteri Erick Thohir: Vaksin Covid-19 BUMN Halal
Hal itu akan semakin meningkatkan risiko penularan pada lansia, meski lansia sudah memakai masker ataupun mendapatkan dosis lengkap hingga booster vaksin COVID-19. Ia menekankan sebisa mungkin penularan virus pada lansia harus diminimalisir.
“Tetap ada kemungkinan apalagi habis terpapar dari orang yang memang positif. Jangan hadir dulu, sadar diri dulu. Jadi tunggu beberapa hari, kalau perlu cek dulu kalau negatif baru boleh pergi,” ujarnya. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh