SuaraJogja.id - Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta Very Tri Jatmiko mengatakan kualitas udara di wilayah kota pelajar masih tergolong baik. Meskipun memang mobilitas masyarakat saat ini sudah kembali tinggi.
"Kalau ngomong kualitas air dan udara memang lebih bagus udara. Bagus sekali tidak tapi cenderung lebih bagus. Kondisi udara masih cenderung baik," kata Very kepada awak media, Selasa (6/9/2022).
Disampaikan Very, ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas udara di suatu wilayah mulai dari suhu hingga angin. Pengambilan sampel di waktu yang berbeda pun bisa menunjukkan hasil yang berbeda meski di tempat sama.
Namun, kata Very, kualitas udara di Kota Jogja sendiri masih dipengaruhi paling banyak oleh transportasi. Mengingat tidak ada banyak pabrik yang beroperasi di wilayab kota.
Baca Juga: Diduga Akibat Kebocoran Gas, Tempat Laundry di Kota Jogja Terbakar Dua Orang Luka
"Untuk udara di kota itu dipengaruhi oleh transportasi, kalau pabrik hanya beberapa," terangnya.
Ia menuturkan kemarin saat kasus pandemi Covid-19 masih tinggi kualitas udara di Kota Yogyakarta mengalami tren kenaikan yang baik. Namun saat ini tren itu menurun lagi akibat dari meningkatnya kembali mobilitas masyarakat.
"Kemarin pandemi (kualitas udara) bagus karena orang tidak ada yang keluar, grafiknya bagus. Lalu pandemi mulai reda, grafik turun. Orang keluar lagi, motor dan kendaraan lain," ungkapnya.
Belum lagi ditambah wisatawan yang mulai kembali berdatangan. Menambahkan udara di sekitar semakin menurun kualitasnya.
"Wisatawan kan juga mulai datang. Bus-bus itu jangan diremehkan, itu kontribusi juga terhadap kualitas udara yang ada," imbuhnya.
Baca Juga: Jalan Gambiran Kota Jogja Dibuat Searah, Dishub Minta Warga Tetap Patuhi Rambu yang Terpasang
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta per Selasa (6/9/2022) pukul 11.30 WIB sejumlah parameter di dalam Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Yogyakarta masih tergolong baik.
Di sana tercatat bahwa kandungan PM10, NO2, SO2, CO, O3, dan HC semua dalam kategori baik atau berada di bawah angka 50. Hanya satu yakni PM2.5 yang masuk kategori sedang sebab berada di angka 54.
Berita Terkait
-
Parah! Hari Kedua Masuk Kerja usai Lebaran, Polusi Udara Jakarta Masuk Kategori Terburuk di Dunia
-
Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik
-
DLH DKI Klaim Kualitas Udara di Jakarta Membaik saat Libur Lebaran
-
Libur Lebaran Usai, Jakarta Macet Lagi
-
Jakarta Ditinggal Warganya Mudik, Bagaimana Kualitas Udara H+2 Lebaran?
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital