SuaraJogja.id - Tingginya permintaan masyarakat yang melakukan hajatan menyebabkan harga cabai merah di pasar rakyat di Kabupaten Gunungkidul mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Gunungkidul harga cabai terpantau Rp80 ribu per kilogram (kg) pada Senin (5/9), pada Selasa terpantau penurunan tipis jadi Rp70 ribu per kg.
"Meski hari ini mengalami penurunan, harga cabai mengalami lonjakan dibandingkan akhir Agustus pada kisaran Rp40 ribu per kg," kata kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disdag Gunungkidul, Hartini di Gunungkidul, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga cabai ini disebabkan tingginya permintaan masyarakat, bukan dampak dari kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Baca Juga: BBM Naik, Harga Cabai juga Mengalami Kenaikan Hingga Rp 5.000 Per Kilogram
Saat ini banyak masyarakat Gunungkidul yang tengah menggelar hajatan hingga kegiatan adat di wilayahnya masing-masing. Kegiatan seperti ini membutuhkan bahan pangan yang lebih banyak.
"Banyaknya hajatan di masyarakat ditambah dengan naiknya kebutuhan, permintaan pun juga ikut terkerek. Kondisi tersebut memicu terjadinya kenaikan harga cabai merah biasa saat ini," katanya.
Namun demikian, Hartini memastikan persediaannya sendiri masih tetap mencukupi dan aman. Selain itu, pasokan masih lancar.
"Pasokan lancar dan aman," katanya.
Ia juga menyatakan kenaikan harga BBM subsidi belum begitu terasa dampaknya pada harga-harga bahan pokok. Menurutnya, harga kebutuhan pokok sampai saat ini masih cenderung stabil.
Baca Juga: Imbas Kenaikan BBM, Harga Bumbu Dapur di Sukabumi Ikut Naik
"Selain cabai, harga kebutuhan pokok masih stabil belum ada lonjakan yang berarti," katanya.
Salah satu pedagang Pasar Argosari Wonosari Sugiyanti mengatakan naiknya harga cabai merah biasa terjadi setidaknya dalam tiga hari terakhir. Ia juga menilai kenaikan harga BBM subsidi bukan jadi penyebab utama.
"Memang lagi banyak hajatan, makanya banyak yang mencari cabai dan harganya jadi naik," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Manfaat Makanan Pedas buat Kesehatan, Prabowo Saran Kurangi Makan Saat Harga Cabai Naik
-
Harga Cabai Rawit dan Telur Ayam Masih Tinggi Jelang Lebaran, Cek Daftar Pangan Hari Ini
-
Pemerintah Gelar Pasar Murah di 2.158 Titik
-
Harga Cabai Meroket, Prabowo: Jangan Kebanyakan Makan Pedas Dulu!
-
Harga Cabai Rawit dan Telur Masih Tinggi Pada Hari ke -18 Ramadan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal