Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 07 September 2022 | 14:37 WIB
Wisata jip di lereng Gunung Merapi, Sleman, Rabu (4/5/2022) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman menyebut, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan perubahan pada beberapa aspek.

Misalnya saja dikemukakan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Ishadi Zayid, kala ditemui wartawan, Rabu (7/9/2022).

Ishadi mengungkap, sementara ini pihaknya belum bisa menghitung seberapa besar dampak kenaikan harga BBM terhadap kunjungan wisata.

"Turun atau naiknya kunjungan wisata, kami baru bisa mengamati tren tersebut pada satu hingga dua bulan mendatang," ucapnya.

Baca Juga: Blokir Jalan Nasional dan Bakar Ban, Mahasiswa Mojokerto Tolak Kenaikan Harga BBM

Hal itu dikarenakan, naik atau turunnya jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Sleman belum tentu disebabkan kenaikan harga BBM. Bisa saja karena penyebab lain.

"Tapi yang jelas, amenitas kami menyesuaikan, seperti jip wisata, restoran dan lain-lain. Saya konfirmasi dengan teman Syiva Tour di Breksi, bahwa untuk jip wisata mungkin bulan depan naiknya, penyesuaian," kata dia.

Namun, harga tiket masuk ke destinasi wisata Tebing Breksi dan destinasi lain di Kabupaten Sleman, tidak ada kenaikan.

Ishadi mengatakan, tidak adanya perubahan harga tiket masuk, berlaku pada destinasi yang menjadi kelola pemerintah. Sedangkan untuk destinasi wisata yang dikelola masyarakat, Ishadi belum dapat berkomentar lebih jauh.

"Saya berharap kenaikan BBM tidak terlalu berdampak pada wisata. Karena wisata itu sebagai kebutuhan, orang kan akan mencari," jelasnya.

Baca Juga: Viral Detik-detik Fraksi PKS Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Walk Out dari Sidang Paripurna

"Seperti juga dampak kenaikan BBM. Sekarang demo, tapi karena itu kebutuhan, tetap saja membelinya. Saya harap tidak ada dampak signifikan, kalau penyesuaian mungkin ada," lanjutnya.

Load More