SuaraJogja.id - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, sejumlah protes dilayangkan berbagai elemen masyarakat di daerah. Menanggapi hal ini, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun meminta pemerintah membuat kebijakan yang simultan alih-alih sepihak.
"Pemerintah perlu melihat dan meletakkan kebijakan-kebijakan yang diambil itu secara komprehensif. Jangan hanya dari satu aspek tapi harus simultan," papar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir usai menghadiri pembukaan masa ta'aruf (MATAF) mahasiswa baru UMY tahun 2022 di kampus setempat, Senin (12/09/2022).
Menurut Haedar, apabila kenaikan harga BBM tersebut menimbulkan masalah yang berat di tingkat masyarakat, maka bisa saja pemerintah melakukan peninjauan kebijakan tersebut. Namun bila kebijakan tersebut sudah terlanjut dilaksanakan, pemerintah harus memastikan membuat terobosan agar kebijakan tersebut bisa meringankan masyarakat.
Pemerintah perlu memastikan pelayanan terhadap masyarakat berjalan semestinya. Misalnya masyarakat betul-betul terlayani dengan BPJS.
Baca Juga: Mendag Di Depan Mahasiswa Muhammadiyah: Biar Indonesia Maju, Generasi Muda Harus Produktif
"Ketika keputusan sudah diambil lalu menimbulkan dampak, ambil recovery untuk menutupi beban berat rakyat apa yang memang bisa jadi terobosan," tandasnya.
Haedar menambahkan, pemerintah dan para elit harus memastikan kebijakan yang mereka buat tidak merugikan rakyat. Namun sebaliknya kebijakan dibuat dengan mengutamakan kepentingan rakyat.
Terkait keinginan masyarakat agar pemerintah tetap mensubsidi BBM, Haedar menilai itu hal itu wajar saja. Namun, Haedar kembali menekankan semua kebijakan harus bersifat simultan dan tidak membebani masyarakat alih-alih hanya tambal sulam.
"Misalkan di sini diirit ya untuk tidak disubsidi, tapi di sini jebol, pajak didorong tapi pelayanan terhadap masyarakat lemah. Jadi intinya pada kebijakan yang simultan," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Mendag Zulhas: Muhammadiyah Salah Satu Bapak Kandung Bangsa, kalau Kuat Indonesia Maju
Berita Terkait
-
Bank Panin Dubai Syariah Gandeng PP Muhammadiyah, 'Mobil Kemanusiaan' Jadi Langkah Awal
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
-
Lebih dari Sekadar Aborsi: Kebijakan Trump Bisa Picu Krisis Kesehatan Global
-
30 Ucapan Milad Muhammadiyah 2024, Bisa Jadi Referensi Caption Media Sosial
-
Link Download Logo Milad Muhammadiyah 2024 PNG, Ini Tema yang Diusung
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025
-
Tips Merawat Pakaian Berbahan Dasar Ramah Lingkungan