SuaraJogja.id - Binaraga resmi dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara (Sumut) dengan persyaratan ketat, seperti diumumkan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Marciano Norman.
Keputusan ini diambil melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Tahun 2022 dengan peserta perwakilan 34 KONI Provinsi, 70 induk cabang olahraga, 6 organisasi fungsional, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) yang secara resmi berakhir, Selasa (14/9).
"Kami telah duduk bersama, kami bersepakat, dan memutuskan binaraga dipertandingkan pada PON 2024 dengan persyaratan ketat," kata Marciano.
Binaraga sebelumnya menuai perdebatan karena beberapa atlet dari cabang ini dikaitkan dengan doping.
Hal ini bertentangan dengan kampanye yang terus dilakukan KONI Pusat yakni, ‘Prestasi Tanpa Doping’. Namun perlu diingat, kata Marciano, mereka yang menggunakan doping adalah oknum, sehingga yang harusnya menerima sanksi adalah oknum tersebut.
"Apabila ada atlet yang masih doping, atlet dan pelatihnya akan disanksi seumur hidup tidak dapat bertanding binaraga," kata Marciano.
Nantinya, peserta dari cabang olahraga binaraga bakal melakukan tes doping ketat. "Saya minta Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PP PBFI) bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengonsolidasikan organisasinya,” ujar Marciano.
Bila masih marak yang menggunakan doping, maka sanksi lebih besar menanti. "Karena salah satu sanksi lain bila kasus doping masih terjadi, kami akan degradasi organisasi binaraga ini dari keanggotaan KONI," kata Marciano.
Pada Rakernas KONI Tahun 2022 juga ditayangkan video dua atlet binaraga Indonesia yang berprestasi internasional, Fen Fen atau Nilawaty Law yang beberapa bulan lalu meraih emas Women’s Physique Model pada Kejuaraan Binaraga dan Fitness Asia 2022 di Maladewa.
Baca Juga: Juara PON hingga Langganan SEA Games Ramaikan Event Duathlon di Labuan Bajo
Ada juga Ricky Daud, atlet binaraga putra yang sempat meraih juara Hong Kong WBPF Open 2016.
Mereka menjadi bukti bahwa Indonesia mampu memiliki atlet internasional yang berprestasi tanpa Doping. Keduanya dinyatakan berprestasi usai lolos tes doping. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Juara PON hingga Langganan SEA Games Ramaikan Event Duathlon di Labuan Bajo
-
Gagal Bangun Rumah, Atlet Kaltim Keluhkan Bonus PON Tak Kunjung Cair: PHP Banget
-
Target Bawa Medali Emas, Binaragawati Anoy Roz Rela Gadaikan BPKB Demi Kompetisi di Singapura
-
Temui Menteri PUPR, Edy Rahmayadi Curhat Soal Ini
-
Pemprov Sumut Tegaskan Tak Akan Beli Atlet Luar Provinsi untuk PON 2024
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus
-
Mahfud MD: Biarkan Prabowo Olah Komite Reformasi Polri, KPK Lebih Baik Panggil Orang Ini Soal Whoosh
-
Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi