SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama manajemen baru Malioboro Mall dan Hotel Ibis meninjau dua gedung tersebut, Kamis (15/09/2022) pasca pengambilalihan aset dari manajemen lama PT YIS. Sultan meminta penjelaskan terkait perbaikan gedung serta nasib para karyawan di dua pusat perbelanjaan dan hotel tersebut.
"Karena belum pernah kesini, saya kesini untuk lihat [malioboro mall dan hotel ibis]. Harapan saya untuk membangun komunikasi dengan pihak terkait," papar Sultan usai peninjauan.
Dalam kesempatan ini Sultan kembali menegaskan agar manajemen baru PT Setia Mataram Tri Tunggal tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan-karyawan lama, baik Hotel Ibis maupun Malioboro Mall.
Manajemen baru diharapkan melakukan pendataan karyawan yang sudah bekerja di dua tempat tersebut. Mereka bisa saja dikembalikan sesuai pekerjaan lamanya atau ditempatkan di tempat baru.
"Kalau saya harapannya tidak ada phk tapi kalau manajemen itu mau didata kembali mungkin penempatannya berbeda dan sebagainya," paparnya.
Sultan meminta kedepan mall dan hotel akan diurus dengan lebih baik. Pemda sebagai pemilik kedua bangunan tersebut memungkinkan menambah investasi tambahan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi di kedua bangunan.
Termasuk perbaikan kawasan utara hotel yang akan dibongkar. Sebab Pemda DIY sudah merencanakan pembangunan Jogja Planning Gallery di Teras Malioboro 2 dan Kantor DPRD DIY beberapa tahun kedepan.
"Sehingga nanti [jogja planning galerry] ada di sana, kita satukan dengan dprd karena [gedung] dprd kita bangunkan di tempat lain. Karena [jogja planning gallery] menjadi pusat budaya. Jadi ini hotel yang ada kaca-kaca itu menghadap [ke utara] itu bagus untuk dilihat ya kan. Bagaimana memperbaiki desainnya sehingga jadi pilihan masuk ke hotel ini. Jadi mungkin harganya [reservasi hotel ] juga bisa berbeda. Hal seperti itu mungkin perlu yang masuk di sini merasa aman dan nyaman," tandasnya.
Sementara Juru bicara (jubir) Manajemen Baru Malioboro Mall dan Ibis Hotel, Surya Ananta mengungkapkan pihaknya membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada karyawan lama. Sebab Mall Malioboro maupun Hotel Ibis memerlukan banyak karyawan saat kembali beroperasi.
Baca Juga: Merayakan Satu Dasawarsa UU Keistimewaan DIY, Sri Sultan HB X Minta Kalurahan Direformasi
"Sementara ini kami running dengan tim yang ada dan kami terbuka teman teman [karyawan lama] yang akan melakukan pendaftaran atau berkeinginan untuk bergabung, kita sangat terbuka," jelasnya.
Berita Terkait
-
Pesaing Uber, Perusahaan Taksi Online Ini Malah Bangkrut
-
Alarm Trump, Barang Impor Makin Banyak Masuk Indonesia hingga PHK
-
Menkomdigi Restui Merger XLSmart, Wajibkan Bangun 8.000 BTS dan Tak Ada PHK
-
XLSmart Akan Bangun 8.000 BTS, Pastikan Tak Ada PHK usai Merger XL-Smartfren
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa