SuaraJogja.id - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Danang Maharsa menawarkan kerja sama dan kemitraan kepada berbagai elemen di daerah itu dalam upaya pemberdayaan petani milenial.
"Belum lama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melantik kepengurusan sejumlah kelompok petani milenial," kata Danang Maharsa di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, predikat milenial diterjemahkan dengan kemampuan memanfaatkan teknologi digital guna menunjang usaha pertanian, baik pada usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, maupun jasa penunjang.
"Untuk itu diperlukan kerja sama semua dinas dan lembaga yang ada di Kabupaten Sleman, dan diperlukan kerja sama dengan mitra di luar Pemkab Sleman.
Perlu bermitra dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha, dunia industri, lembaga swadaya masyarakat, dan lain-lain," katanya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ikut Panen Bawang Merah Bareng Petani Milenial di Desa Cikeris Purwakarta
Ia mengatakan mitra dari perguruan tinggi tidak sebatas dari fakultas/jurusan pertanian, melainkan juga dari bidang-bidang lain seperti biologi, kehutanan, pemrograman komputer, teknik mesin, dan lain-lain.
"Saya ingin mengajak para pengelola perguruan tinggi yang berlokasi di wilayah Sleman untuk berperan secara aktif dalam pemberdayaan petani milenial. Bisa dibangun kerja sama antara Pemkab Sleman dengan perguruan tinggi dalam kegiatan riset, rancang bangun, rekayasa, maupun uji-coba berbagai teknologi dalam bidang pertanian," katanya.
Danang mengatakan pembentukan kelompok petani milenial merupakan bagian dari pelaksanaan program Kementerian Pertanian menjaga kelestarian usaha pertanian.
Petani milenial adalah petani yang berusia 19–39 tahun atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital. Definisi tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Gerakan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045.
"Dari definisi tersebut dapat diketahui hal utama yang membedakan petani milenial dengan petani 'biasa' terletak pada karakternya yang adaptif terhadap teknologi digital. Artinya para petani milenial didorong menjadi penggerak kemajuan usaha pertanian secara luas dengan memanfaatkan teknologi digital," katanya.
Baca Juga: Canggih, Petani Milenial Magelang Siram Kebun Klengkeng Pakai Smartphone
Ia mengatakan teknologi digital harus dipahami dalam arti luas, bukan sekadar aplikasi pemasaran. Usaha hulu, usaha tani, dan agroindustri juga harus didukung dengan teknologi digital, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligent (AI).
Berita Terkait
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Inklusivitas di Tempat Kerja: Kunci Pemberdayaan Perempuan Menuju Kepemimpinan Masa Depan
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Ikuti BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Pengusaha Seni Ukir Jepara Tembus Pasar Global
-
Dari Kesehatan hingga Pemberdayaan: Perjuangan Menuju Kesetaraan Gender di Indonesia
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green