SuaraJogja.id - Sebuah tangkapan layar dengan foto sosok perempuan muda bermasker membuat warganet menghela napas. Pasalnya, caption yang tertulis di tangkapan layarnya membuat warganet naik pitam. Perempuan yang diduga merupakan istri ini memilih kabur dengan mantan pacarnya gara-gara suaminya hanya bergaji Rp2 juta.
Tangkapan layar itu diunggah akun Twitter @kegblgnunfaedh, Minggu (18/9/2022). Cuitan ini sudah diretweet sebanyak 458 dan mendapat 6.917 likes. Dalam tangkapan layar itu terdapat nama dari akun Tiktok tersebut.
Unggahan ini pun memicu perdebatan di antara warganet. Ada banyak pro dan kontra yang muncul menanggapi tangkapan layar tersebut.
Akun Twitter @gungaspar pun membela perempuan tersebut untuk meninggalkan suaminya. "Apa salahnya? Jaman sekarang kan dengan kondisi ekonomi gini. Jadi suami harus siap. Kalo ngk mau cari tambahan bakalan susah. Jangan pernah salahkan perempuan [istri]," kilahnya.
Baca Juga: Ramai Shopee Indonesia PHK Karyawan, Ternyata Bos Induk Shopee Nggak Ambil Gaji
Maria Yusnita, warganet yang mewakili kaum perempuan memiliki pendapat yang berbeda. "Kalo memang keuangan ga baik kan yang cewek bisa kerja. Bukan semua soal suami. Jadi Alpha Woman yang bekerja Dan menghasilkan banyak uang. Jangan cuma njagain gaji suami. Dulu pas pacaran apa ga tau gaji suami ya pinter-pintar manajemen keuangan dong," tulisnya.
Pendapat warganet Adi Wahyu pun memberikan komentar yang lain pula.
"Kalau logika gtu dibenerkan, berarti suami gaji gede boleh donk maen sama cewek-cewek lain donk. Ngapain juga punya duit tapi ga dimanfaatin untuk kepuasan yang lebih," ujarnya.
"Yaelah klo gitu napa nikah bro. Nikah bukan cuma buat nentuin si pelaku nikah bisa nafkahin apa ngga tapi juga saling dukung satu sama lain," tulis warganet lain.
Warganet Tasa juga memiliki pendapat berbeda dalam komentarnya. "Minta cerai wajar karena mungkin di tempat dia 2 jt ga cukup buat ber dua.. dan i think ga mungkin. Kalo emang udah ga cinta yaudah pisah, kalo masih usaha anjir emansipasi wanita tuh ada buat bisa memilih, bukan ngelunjak. Jadi kerja lo sendiri sebel amat," tulisnya.
Baca Juga: Mantan Kru Beberkan Besaran Gaji saat Kerja di Crazy Rich Doni Salmanan
"Apa salahnya? Ya salahnya gak mau Terima kenyataan dan mencoba bersyukur, jadi suami-istri kan harus berjuang bareng-bareng, bukan ditinggal kalau salah satunya lagi ada di titik rendah. Oke," tulis akun Abdurohman.
Kontributor Suarajogja.id: Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
-
Sosok Desiree Tarigan, Mantan Istri Hotma Sitompul Pemilik Toko Kue Mamitoko
-
Dituduhkan Hakim ke Paula Verhoeven, Apa Ciri-Ciri Istri Nusyuz dalam Islam?
-
Suap Rp60 Miliar ke Ketua PN Jaksel, Pakar: Ini Ironi di Tengah Perjuangan Kenaikan Gaji Hakim
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan