Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 20 September 2022 | 14:28 WIB
Viral pengemudi Fortuner diduga todongkan pistol. (bidik layar video Instagram)

SuaraJogja.id - Aksi aparat yang menodongkan pisau kembali terjadi. Kali ini muncul video seorang prajurit TNI yang bertugas sebagai pasukan pengamanan Kementerian Pertahanan berinisial Kapten CPM RS menodongkan senjata api ke pengendara Avanza di Tol Jagorawi arah Bogor ke Jakarta. Video ini pun viral di media sosial (medsos).

Sosiolog sekaligus Wakil Rektor UGM Arie Sujito pun memberikan tanggapannya atas aksi tersebut. Menurut Arie, gaya Django atau koboi yang mereproduksi simbol kekerasan yang terus berulang itu tidak pantas. Bahkan menandakan suatu kemerosotan sebuah institusi.

"Kalau gaya-gaya Django kaya gitu di jalan itu bukan yang menjadi contoh adalah masyarakat baik. Tapi justru mengalami kemerosotan," papar Arie disela-sela peluncuran Kegiatan Komunitas Belajar dan Berdaya (Kibar) UGM di tepi Kali Code, Selasa (20/09/2022).

Menurut Arie, apabila aksi Django tersebut dibiarkan maka dikhawatirkan ke depan akan muncul hukum rimba. Semaki banyak masyarakat yang mendapatkan teror serupa.

Baca Juga: Terkait Kerusuhan di Babarsari, Sosiolog UGM: Wilayah Yogyakarta Itu Istimewa Tetapi Regulasinya Tidak

Alih-alih melindungi, aparat dalam kasus tersebut justru bertindak seenaknya. Tindakan itu bahkan semakin menurunkan legitimasi institusi hukum.

"Bagaimanapun juga kalau [aksk todong pistol] hal kaya gini dibiarkan seperti hukum rimba dan orang menjadi saya sebut sebagai teror mental," tandasnya.

Karenanya Arie mengusulkan adanya kebijakan disiplinisasi atas tindakan koboi yang dilakukan aparat penegak hukum. Apalagi masyarakat membutuhkan kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan.

Pemerintah harus tegas dalam mendisiplinkan aparat agar legitimasi institusi hukum tidak semakin merosot. Apalagi dengan banyaknya kasus hukum yang muncul belakangan ini, kepercayaan masyarakat mengalami kemerosotan

"Apapun itu, harus ada sejak awal, ini kan institusi keamanan juga mengalami kemerosotan reputasi maka mari kita benahi. Jadi saya usul negara harus melakukan disiplinisasi tindakan-tindakan yang mereproduksi kekerasan itu. Supaya masyarakat  tidak ditebarkan teror ketakutan," imbuhnya.

Baca Juga: Soroti Kerusuhan di Babarsari, Sosiolog UGM Sarankan Sejumlah Langkah untuk Penyelesaian

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More