SuaraJogja.id - Pakar keamanan siber, Pratama Persadha memandang penting pemerintah segera membentuk lembaga otoritas perlindungan data pribadi (PDP) yang kuat dan independen setelah DPR RI menyetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi menjadi undang-undang.
"Segera bentuk lembaga otoritas PDP yang independen dan powerfull. Jangan sampai Komisi PDP nanti tidak sekuat yang dicita-citakan," kata Pratama Persadha seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/9/2022).
Pratama lantas menyebutkan naskah final RUU PDP terdiri atas 371 daftar inventarisasi masalah (DIM) dan 16 bab serta 76 pasal. Bertambah empat pasal dari usulan awal pemerintah pada akhir 2019, yakni sebanyak 72 pasal.
Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC ini mengatakan bahwa keberadaan UU PDP ini sebagai titik keseriusan Indonesia dalam menghadapi persaingan dan pergeseran global yang makin terdigitalisasi.
Baca Juga: UU PDP, Penjual Data Pribadi Bisa Didenda Rp 50 Miliar
"Undang-undang ini merupakan titik start kita bersama menghadapi tantangan globalisasi yang makin digital," ujarnya.
Menurut Pratama, perlu ada aturan turunan mengenai sanksi yang tegas untuk PSE lingkup publik/pemerintah. Hal ini akan mempertegas posisi UU PDP terhadap penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang mengalami kebocoran data.
Begitu pula, lanjut dia, aturan terkait dengan standar teknologi serta sumber daya manusia (SDM) dan manajemen data seperti apa yang harus dipenuhi oleh para PSE.
Ia menilai UU PDP tidak secara eksplisit mengamanatkan pembentukan Komisi PDP. Dalam Pasal 64 disebutkan bahwa sengketa perlindungan data peribadi harus diselesaikan lewat lembaga yang diatur oleh UU.
"Di sinilah nanti Komisi PDP harus dibentuk dengan jalan tengah, lewat peraturan Presiden, hal yang disepakati sebagai jalan tengah antara DPR dan Kominfo," kata Pratama.
Baca Juga: UU PDP Disahkan DPR, Aturan Standar Pengaman Data Pribadi Harus Segera Dibuat
Dengan demikian, kata dia, sangat krusial posisi Komisi PDP. Oleh karena itu, wajib nantinya, baik Pemerintah dan DPR, menempatkan orang yang tepat serta memiliki kompetensi untuk memimpin komisi ini.
Pengesahan UU PDP ini, lanjut Pratama, harus juga direspons dengan segera melakukan audit keamanan informasi di semua PSE, baik lingkup pribadi maupun publik. Apalagi, kasus kebocoran data masih menjadi perhatian masyarakat luas dengan kasus Bjorka.
"Nantinya lembaga otoritas PDP bisa bersama BSSN membuat aturan standar tentang pengaman data pribadi di lingkup private dan lingkup publik sehingga penegakan UU PDP bisa lebih detail dan jelas," kata Pratama.
Berita Terkait
-
Pendidikan Prilly Latuconsina vs Amanda Manopo, Beda Pandangan Soal Wanita Independen
-
Peretas Hanzala Bobol Sistem Militer Israel, 40TB Data Sensitif Dicuri
-
Keutamaan dan Manfaat Membaca Al-Matsurat
-
Tanpa PC! Ini Cara Pindahkan Data WhatsApp ke Sesama HP Android
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir