SuaraJogja.id - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali bermanuver dengan memerintahkan mobilisasi militer parsial di Ukraina. Dilaporkan ada sekitar 300.000 tentara cadangan akan direkrut untuk mendukung pergerakan militer Rusia di Ukraina dalam waktu dekat.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menyebut bahwa sebenarnya akan ada lebih banyak militer Rusia yang akan datang ke Ukraina. Bahkan mungkin saja ada 1 juta orang yang akan dikerahkan oleh Putin.
Namun jumlah itu dinilai tak sepenuhnya berasal dari orang-orang yang berlatar belakang militer. Melainkan dari berbagai latar belakang yang memang sengaja diminta untuk turun ke medan perang.
"Sekarang mereka mulai merekrut penjahat dari penjara, memutuskan untuk memasukkan orang-orang seperti yang memiliki hutang di bank, pecandu alkohol, dan lainnya. Itu berarti apa? Mereka kehabisan sumber daya manusia," kata Vasyl saat diskusi di Fisipol UGM, Jumat (23/9/2022).
Baca Juga: WNA Rusia Ditemukan Tak Bernyawa di Museum Pendet Ubud Tanpa Busana
Selain dari sumber daya manusia yang menipis, kata Vasyl, pasukan Rusia yang dikirim pun tak dilengkapi dengan logistik yang memadai. Bahkan peralatan tempur mereka juga disebut tak sesuai standar.
"Bayangkan saja, ketika tentara Rusia memulai serangan ke Ukraina pada bulan Februari, kami menemukan tentara ini membawa paket makanan yang sudah kadaluarsa bertahun-tahun yang lalu, seperti kadaluarsa pada tahun 2015. Saat itu di bulan Februari (2022)," ungkapnya.
"Mereka mengenakan pakaian yang seperti zaman perang dunia kedua bukan pakaian modern, bukan rompi antipeluru. Tentu saja, beberapa kelompok seperti, resimen udara dan operasi Khusus dilengkapi dengan lebih baik, tetapi sebagian besar seperti itu gaya tahun 60-an," sambungnya.
Selain itu, Vasyl mengungkapkan bahwa Rusia juga mulai mengimpor drone dari Iran. Termasuk amunisi senjata dari Korea Utara.
Hal itu mencerminkan bahwa Rusia bukan hanya kekurangan sumber daya manusia tetapi juga teknik serta peralatan dalam pertempuran.
Baca Juga: WNA Rusia Ditemukan Tewas di Museum Pendet Ubud, Begini Kronologinya
"Jangan lupa tentang musim dingin di sana (Ukraina) yang sepertinya bisa mencapai suhu minus dan hujan salju yang juga kadang turun," ucapnya.
Berita Terkait
-
Reporter TV Pro-Putin Tewas Diledakkan Ranjau di Perbatasan Rusia-Ukraina
-
Serangan Drone Rusia Hantam Kampung Halaman Zelenskiy Usai Negosiasi Damai
-
Gedung Putih Klaim Kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina, Zelensky: Moskow Berbohong!
-
AS Tawarkan Perjanjian Mineral Baru ke Ukraina: Trump Ingin 'Lindungi' Pembangkit Nuklir?
-
Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina? Kemlu RI Buka Suara
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa