Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 26 September 2022 | 15:19 WIB
ilustrasi pohon tumbang. [ANTARA/Heru Suyitno]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul akan segera melakukan rapat koordinasi dengan camat/panewu dan kepala desa untuk memetakan potensi rawan bencana pohon tumbang, tanah longsor dan banjir pada musim hujan nanti.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono di Gunungkidul, Senin mengatakan dampak cuaca ekstrem yang bisa timbul antara lain longsor, pohon tumbang, hingga banjir genangan.

"BPBD Gunungkidul akan berkoordinasi dengan kapanewon/kecamatan hingga kalurahan/desa terkait pemetaan wilayah rawan bencana," kata Purwono.

Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan pada musim pancaroba ini karena diperkirakan sangat ekstrim. BPBD juga termasuk terus memantau prakiraan kondisi cuaca yang dipublikasikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Lakukan Penataan Kota, DLH Gunungkidul Revitalisasi Alun-Alun Wonosari

"Semisal kondisi cuacanya membahayakan, sebisa mungkin lakukan perlindungan diri," katanya.

DLH Gunungkidul saat ini juga mulai mengantisipasi dampak cuaca ekstrem. Terutama terjadinya pohon tumbang akibat angin kencang.

Untuk itu, pihaknya tetap menyiagakan personel untuk penanganan.

"Khususnya yang tergabung dalam tim reaksi cepat (TRC)," katanya.

Menurut Purwono, jika ada kejadian maka Tim TRC ini yang langsung diterjunkan ke lokasi. Antara melakukan evakuasi hingga penanganan dari dampak cuaca esktrem.

Baca Juga: Gerakkan Ekonomi Warga, Pemkab Gunungkidul Luncurkan Desa Wisata Candirejo

Ia mengakui tidak ada anggaran khusus untuk penanganan dampak bencana dari cuaca ekstrem. Meski begitu, bantuan stimulan tetap disiapkan jika nantinya dibutuhkan.

Load More