SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat adanya sembilan potensi bencana hidrometeorologi yang kemungkinan terjadi wilayah Bantul.
Kepala BPBD Bantul Agus Yuli mengatakan dari sembilan potensi bencana tersebut, dua di antaranya telah menjadi ancaman di musim penghujan ini, yakni bencana banjir dan tanah longsor.
"Yang terjadi sekarang ini banjir, longsor, kemungkinan nanti puting beliung," katanya, Senin (3/10/2022).
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), BPBD mencatat adanya tujuh dampak dari intensitas hujan sedang lebat yang mengguyur wilayah Bantul sejak Minggu (2/10/2022) malam hingga Senin (3/10/2022) pagi. Adapun peristiwa tersebut tersebar di wilayah Kapanewon Piyungan, Kapanewon Kretek, Kapanewon Imogiri, dan Kapanewon Dlingo.
Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Jatim Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Saat Ini Sudah Masuk Musim Hujan
"Sementara dari Pusdalops memberikan laporan akibat hujan tujuh lokasi kejadian dengan rincian empat gerakan tanah, dua pohon tumbang, dan satu banjir. Perkembangannya nanti disampaikan kembali," paparnya.
Pihaknya menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi dari peristiwa tersebut. Namun terdapat beberapa sarana dan infrastruktur yang rusak akibat hujam semalaman.
"Kalau merusak tadi ada talud yang amborl, jalan grepes (terkikis). Ada kemungkinan salah satu jembatan di Sungai Celeng Sentulrejo, akan kita asesmen barangkali ada potensi retak," terangnya.
Dengan potensi bencana tersebut BPBD Bantul menghimbau agar masyarakan juga melakukan pengecekan mandiri apakah ada potensi bencana di tempat tinggalnya seperti retakan tanah atau munculnya mata air mendadak, sehingga apabila hal tesebut diketahui sejak awal maka masyarakan dapat menghubungi BPBD Bantul agar dilakukan penanganan.
"Himbauan dari BPBD dalam menghadapi musim hujan seperti kegiatan-kegiatan mitigasi pemangkasan pohon rimbun baik oleh masyarakat atau melibatkan FPRB di masing-masing kelurahan, membersihkan drainase atau aliran selokan sampah barangkali bisa menjadi potensi banjir, dan pengecekan wilayah lagi setelah hujan lebat," pungkasnya.
Baca Juga: Malang Masuk Musim Hujan, BPBD Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Berita Terkait
-
808 Bencana Hidrometeorologi Landa Jakarta Sepanjang 2024, Banjir Sampai Ratusan Kali
-
Diguyur Hujan Sejak Kemarin, 22 RT di Jakarta Dilanda Banjir Kiriman Dari Bogor
-
Jawa Siaga Cuaca Ekstrem! BMKG Sebut Akhir Tahun Berpotensi Bencana Hidrometeorologi
-
Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Forkopimda Sidoarjo Periksa Kendaraan Operasional Personel Gabungan
-
Sebanyak 13 Tewas Akibat Bencana Sepekan Kemarin, BNPB: Musim Sedang Tak Normal
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga