SuaraJogja.id - Pelatih Arema FC menceritakan insiden pilu yang terjadi di depan mata kepalanya saat diwawancarai oleh salah satu media Spanyol, Senin (3/10/2022).
Javier Roca sangat menyayangkan insiden ini terjadi mengingat tim Arema FC memiliki hubungan dekat dengan para suporter Aremania.
"Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para suporter," ungkap Javier Roca kepada media Spanyol, Cadena Ser.
Pelatih Arema FC menceritakan situasi usai pertandingan. Ia mengungkapkan jika dirinya pergi ke ruang ganti lebih dulu sementara para pemain masih berada di dalam lapangan. Setelah sisi jumpa pers Javier Roca mendapati keadaan sudah tak kondusif lagi.
"Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan tragedi dan masalah di dalam stadion. Orang-orang lewat dengan membawa korban di tangan mereka," imbuh Roca.
Ia menceritakan bagaimana dirinya menyaksikan dengan jelas meninggalnya beberapa suporter dalam pelukan para pemain Arema FC.
"Yang paling mengerikan saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar 20 orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ujar pelatih 45 tahun itu.
Cerita pilu yang disampaikan Javier Roca kepada salah satu media Spanyol tersebut mendapat perhatian khusus dari kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia. Mereka sangat menyayangkan dengan adanya gas air mata yang ditembakkan oleh pihak kepolisian.
"Teruntuk bapak polisi, tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap bapak bapak polisi, saya cuman mau bilang jika ingin memberikan peringatan terhadap kami (supporter) tidak usah dengan tindakan kekerasan, tidak usah dengan cara menendang atau pun memukul dengan pentungan yg kalian miliki, apalagi dengan gas air mata, kami bukan se ekor AN***, kami juga manusia sama seperti bapak bapak polisi, yg membedakan kami dan kalian adalah seragam saja, seharusnya bapak bapak polisi itu mengayomi kami, bukan menghakimi kami," ungkap salah seorang netizen.
"Usut tuntas polisi yang menembakan gas air mata," kata netizen yang lain.
"Musibah bisa datang kapan saja tidak ada yang mengira kerusuhan ini menelan korban jiwa . Byasanya hanya luka-luka dan kerusakan materil," ucap netizen yang lain.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Fedi Nuril Sentil Jokowi Lewat Video Tragedi Kanjuruhan, Ekpresi Mahfud MD Diomongin
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
-
Eks Pelatih Arema FC: Timnas Jadi Macan Asia Lebih Penting daripada Juara AFF
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
Terkini
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?