SuaraJogja.id - Komika Pandji Pragiwaksono mengunggah cuitan tudingan presiden pasang badan untuk polisi. Cuitan itu diunggah Panji, Rabu malam (5/10/2022) dengan menuai komentar pro dan kontra dari warganet.
"Presiden pasang badan utk rakyat [silang]. Presiden pasang badan utk kepolisian [centang]." tulisnya di akun Twitter @pandji dikutip Kamis (6/10/2022).
Banyak warganet yang mengaitkannya dengan Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu dan kunjungan Presiden Jokowi ke Malang. Banyak warganet tak setuju dengan pemikirannnya.
"Nggak gitu cara berfikir kritis nya ji. Negara sudah hadir apa masih lu serang begini?" kecam Irwan Wahyudin.
Baca Juga: Jokowi Bakal Buka Pertemuan Ketua Parlemen G20
Warganet bernama Joe pun memberi nasihat bahwa Pak Jokowi sudah melakukan sesuatu untuk dunia persepakbolaan sebelumnya.
"Ga usah berpolitik deh. asal tau saja beberapa tahun Lalu presiden sudah berusaha membenahi sepakbola kita. lewat BOPI Kemenpora jamanya Mentri Nahrowi. tapi PSSI berlindung statuta FIFA kalau NEGARA DILARANG IKUT CAMPUR Urusan Sepakbola.Yang punya hajatan Bola itu PSSI," jelasnya.
Lain lagi dengan warganet bernama Leo yang menganggap pendapat Panji kurang cerdas. "Kadang otak lu yang pinter gak di pake, liat presiden dah datang ke Malang masih di bilang gak pasang badan buat rakyat," tulisnya.
Di sisi lain, beberapa warganet juga mendukung dengan pernyataan Panji.
"Betul nggak ada yang pasang badan buat rakyat," kata akun bernama Gie.
Baca Juga: Erick Thohir Temui Presiden FIFA, Bahas Kemajuan Sepak Bola Indonesia Hingga Tragedi Kanjuruhan
"Impas dong, kan kepolisian juga pasang badan untuk presiden, wkwkw," sindir akun Muhammad Yusuf.
"Ini presiden konoha kan ya?, presiden Indonesia mah, baikk masya allah tabarakallah alhamdulilah," celetuk akun Choi Woo Shik.
Terlepas dari pro kontra atas unggahan Panji, jumlah korban yang dipastikan tewas dalam insiden tersebut menjadi 131 orang. Dikutip dari Suaramalang.id jaringan Suarajogja.id, pemeriksaan dokter menyebutkan penyebab kematian korban berbagai macam, dari cidera kepala, trauma di dada hingga patah tulang.
"Kemarin 21 yang meninggal itu ya. Berbagai sebab baik karena benturan kepala, kemudian dadanya menjadi sesak ya semacam itu, dan ada beberapa patah tulang," kata Plt Direktur RSSA Malang dr Kohar Santoso.
Kohar enggan berkomentar lebih detail terkait indikasi gas air mata penyebab kematian ratusan korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Saya gak akan mengatakan seperti itu karena kan itu mesti urusan lebih detail dan kesannya lebih jauh," katanya dia.
Kontributor : Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Telah Tandatangan Kepres, Rabu 27 November Resmi Ditetapkan Hari Libur Nasional
-
Rencanakan Kudeta Luiz Inacio Lula da Silva, Mantan Presiden Brasil Ditetapkan Jadi Tersangka
-
PPN Bakal Naik 12 Persen, Netizen Singgung Janji Prabowo Tak Ada Kenaikan Pajak Jika Jadi Presiden
-
Pasca Konferensi Tingkat Tinggi APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20
-
Peran Jokowi Saat Pensiun Dikritik: Malah Jastip dan Jurkam
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025