SuaraJogja.id - Aktor asal Malang Bayu Skak mengungkapkan kekecewaannya terhadap pernyataan Dadang, selaku narasumber perwakilan dari suporter Arema dalam dialog Mata Najwa. Bayu merasa ada yang tidak tepat dengan pernyataan Dadang seolah menutup pintu perdamaian dua suporter Bonek Persebaya dan Aremania.
"Sak umur-umur ket iki aku isin dadi wong Malang. Gara-gara lambene dadang (Seumur-umur baru kali ini aku malu jadi orang Malang karena mulutnya Dadang),"tulis Bayu Skak dalam akun Twitternya @moektito, Jumat (7/10).
Dalam sebuah potongan video di media sosial, Dadang menjawab Andi Peci, perwakilan dari Persebaya yang ingin berkunjung ke Malang dengan dua tujuan, pertama mengucapkan belasungkawa dan kedua bersama-sama menjadi satu gerakan untuk mengusut tuntas. "Hanya itu saja sebenarnya,"kata Andi Peci.
Begini jawaban Dadang untuk Andi Peci."Tanpa mengurangi rasa hormat, panjenengan semua dan teman-teman Bonek. Kalau pertandingannya tidak melawan Persebaya, kami persilahkan saja, tapi ini kan melawan Persebaya, kami ingin nantinya ada friksi yang tidak-tidak di tingkat grassroot,"jawabnya.
Namun, di akhir dialog, Dadang mengklarifikasi tidak menolak kedatangan Bonek ke Malang.
"Saya pengen klarifikasi tidak ada penolakan teman-teman Bonek ke Malang. Teman-teman Green Nord sudah ke Kanjuruhan meskipun tanpa ijin. Permasalahan lain-lainnya, tolong kami masih berduka. Biarkan kami melewati masa duka ini sampai 40 hari, setelahnya baru kita komunikasi. Masalah yang kami tolak bukan masalah kehadiran, tapi masalah usut tuntas. Kami biarkan kami Aremania yang bekerja, tanpa mengurangi rasa hormat,"tuturnya.
Sejumlah warganet berkomentar kritis terhadap pernyataan Dadang yang tidak tepat. "Supporter seindonesia pada bersatu bilang "Malang kamu tidak sendiri" tapi Dadang malah dengan egoisnya bilang "Malang biar kami urus sendiri"kamu nyakitin hati supporter se indonesia mas dadang!"tulis Clara Yuki.
Warganet bernama Noeman pun meminta Bayu Skak untuk membantu bersatunya suporter Bonek dan Aremania."Tolong mas bay, njenengan yang punya influence besar di Surabaya & Malang, untuk mau terus peduli dengan hal ini. Dan matur suwun sudah konsen juga dengan Dadang ini. Sangat meresahkannn,"tulisnya.
Ada warganet yang bersuara mempertahankan ego terlalu mahal untuk ratusan nyawa yang melayang. "Titip saudara² bonek yg akan tetap bersilaturahmi ke kanjuruhan.. mereka datang dengan hati dan rasa persaudaraan..Ratusan nyawa trlalu mahal untuk mempertahankan sebuah ego yg tdak jelas.."tulisnya.
Baca Juga: Daftar 11 Sasaran Tembak Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, ke Mana Saja?
Warganet yang mengaku Aremania pun tak memahami soal Sosok Dadang. "Sejak kecil jadi Aremania pun aku gak pernah ngerti yang namanya Dadang.Lha kok tiba2 muncul ngomong di depan publik atas nama Aremania. Lak goblok kan Sudah saatnya dibentuk Organisasi Aremania, untuk menghindari hal-hal gblk seperti itu,"tulisnya.
Kontributor : Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
24 Ribu Jiwa di Gunungkidul Krisis Air Bersih: Data Belum Lengkap, Ancaman Membesar
-
Amnesti Prabowo di Jogja: Langkah Strategis atau Pembebasan Kontroversial Mirip Kasus Hasto?
-
KUR BRI Bantu Pengusaha Pakan Ternak Ponorogo Tingkatkan Kapasitas Produksi
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya