SuaraJogja.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan enam orang sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan pada Kamis (6/10/2022) saat konferensi pers di Mapolres Malang Kota.
Dari enam tersangka itu, di antaranya Akhmad Hadian Lukita (Dirut PT LIB), inisial AH Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan, SS Scurity Officer, Wahyu SS Kabag ops Polres Malang, H Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim, dan DSA Samaptha Polres Malang.
Tak puas akan 6 tersangka yang ditetapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, publik lantas mempertanyakan brodcaster dan suporter yang pertama kali masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan Malang.
Karena menurut mereka, awal mula terjadinya kerusuhan dalam Tragedi Kanjuruhan tak lepas dari ulah suporter yang masuk ke dalam lapangan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Publik menuntut pihak kepolisian juga harus mengusut suporter tersebut.
Baca Juga: Iwan Fals Salahkan Presiden Jokowi dalam Tragedi Kanjuruhan: Dia Panglima Tertinggi
"Dari Suporter nggak ada Nih Pak mereka yang turun ke lapangan kan mereka juga pemicunya," tanya salah seorang netizen.
"Sporter yg masuk kelapangan usut juga kalau ga kerena mereka ga akan jadi kerusuan, heyyyyyyyyy mereka masuk kelapangan bukan mau bunuh aparat pemain official atau temen sendiri, mreka masuk segila gila mreka paling gelatungan di gawang kalau ga main lempar sendal, lahh langsung di ulti pake gas aer mata, yang gila siapa kalau dah gini, untung gw lagi di laos jadi aman dari kang cilok," tulis yang lain.
"Dari broadcast nggak ada yang kena Nih LIB pasti juga karena si ikan terbang juga," tanya netizen lain.
"Dari pihak broadcast, harusnya ada yg jdi tersangka si.." usul netizen satunya.
"Indosiar tidak baik untuk sepakbola kita, gimana rating lebih besar daripada keselamatan,. liga 10 tahun yang lalu kebanyakan kick off di jam sore, dan tidak pernah membahas rating,." sindir netizen yang lain.
Baca Juga: Tokoh NU Minta Presiden Jokowi Bubarkan PSSI dan Bangun dari Nol, 97 Persen Warganet Sepakat
Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu Malam (1/10/2022) telah menelan korban sebanyak 125 nyawa orang melayang. Kejadian ini telah menempatkan Indonesia pada urutan ketiga dalam sejarah kelam sepak bola.
Berita Terkait
-
Suara-suara Ini Masih Terngiang-ngiang, Bikin Bulu Kuduk Sandy Walsh Berdiri
-
Cerita Alex Pastoor Soal Kegilaan Suporter Garuda dan Cuaca Panas Indonesia
-
Gila! Timnas Indonesia Ciptakan Rekor Baru Saat Tekuk Bahrain, Apa Itu?
-
Darius Sinathrya Kasih Ultimatum ke Suporter yang Rebut Jersey Marselino Ferdinan dari Anak Kecil
-
Media Asing: Gak Semua Orang di Dunia Tahu, Suporter Timnas Indonesia Gila!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin