SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan masih ada pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi. Kendati memang intensitas aktivitasnya sudah semakin menurun.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan pertumbuhan itu terjadi pada dua kubah lava yang ada. Baik kubah lava yang berada di barat daya serta kubah lava tengah.
"Pada kubah barat daya dan kubah tengah masih menunjukkan pertumbuhan. Namun tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan," ujar Agus dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).
Berdasarkan perhitungan dari hasil foto udara menggunakan drone pada sepekan terakhir, kata Agus, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.626.000 meter kubik. Sementara untuk kubah tengah lebih besar yakni mencapai 2.772.000 meter kubik.
Baca Juga: Viral Video Batu Besar Diduga Menggelinding dari Gunung Merapi, Begini Penjelasan BPPTKG
Selain itu, Agus menuturkan Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Terutama untuk kegempaan guguran yang mencapai 456 kali dan vulkanik dalam sebanyak 273 dalam seminggu terakhir.
"Terkait dengan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan," ucapnya.
Sedangkan untuk intensitas guguran lava pun semakin menurun pada minggu ini. Bahkan jumlah guguran itu lebih sedikit dibandingkan pada pengamatan pekan lalu.
Di samping itu juga sudah tak ada guguran awan panas yang muncul sejak beberapa bulan terakhir.
"Kalau pada pengamatan 30 September sampai 6 Oktober, guguran lava teramati sebanyak 5 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dan sempat asa 1 kali ke arah barat atau hulu Kali Putih dengan jarak luncur 800 meter," paparnya.
Baca Juga: Intensitas Guguran Lava Gunung Merapi Turun, Kegempaan Dalam dan Dangkal Masih Tinggi
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tinggi Kubah Lava Gunung Merapi Bertambah Sekitar Satu Meter, Ini Penjelasan BPPTKG
-
Intensitas Guguran Lava Gunung Merapi Menurun, Sepekan Hanya 7 Kali
-
Masih Bergejolak, Gunung Merapi Alami Ratusan Kegempaan dan Belasan Guguran Lava Sepekan Terakhir
-
Gunung Merapi Satu Kali Muntahkan Guguran Lava, Terdengar dari Pos Babadan
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?