Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 10 Oktober 2022 | 10:35 WIB
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan di saluran air,  Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, pada Minggu (9/10/2022) malam.

Kapolsek Gamping, Kompol Muryanto  mengatakan, mayat tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki. Kala ditemukan, sosok tubuhnya ditemukan mengambang hanyut di aliran air dan tersangkut ranting. 

"Penemuan mayat bermula ketika dua orang warga sedang istirahat di atas jembatan aliran irigasi Ambarketawang, sekitar pukul 19.50 WIB. Tiba-tiba ada sesosok mayat hanyut di saluran air dari utara mengarah ke selatan," ungkapnya, Senin (10/10/2022).

Saksi menyebut, saat itu aliran air cukup deras. Mereka kemudian melapor ke petugas keamanan yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Lakukan Aksi Longmarch, Warga Gunungkidul Tolak Pembangunan Tobong Gamping Sebagai Ikon di Siyono

"Aelanjutnya, kedua orang saksi tersebut menyusuri aliran air ke arah selatan. Dan benar, ditemukan sesosok mayat terapung yang tersangkut oleh ranting pohon," ungkapnya. 

Temuan itu selanjutnya dilaporkan kepada pihak Polsek Gamping. Petugas SPKT yang menerima laporan segera menindaklanjuti dengan melaporkan ke Polresta Sleman, PMI dan Puskemas wilayah setempat.

Mereka mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (olah TKP). Petugas mencatat keterangan saksi-saksi, kemudian petugas medis dari Puskemas memeriksa keadaan tubuh korban. 

Mayat yang ditemukan diperkirakan berusia sekitar 50 tahun. Saat ditemukan, mengenakan pakaian celana warna hitam dan baju koko warna merah maron.

"Dari hasil pemeriksaan, korban diduga telah meninggal dunia lebih kurang tiga hari yang lalu,tidak ditemukan bekas luka penganiayaan," ucapnya. 

Baca Juga: Pengusaha Tobong Gamping Menilai Penggantian Patung Kendang Jadi Tobong Gamping Kurang Estetik

"Identitas sementara masih Mr.X. Karena korban tidak mempunyai identitas, jenazah dibawa ke rumah sakit untuk mengetahui penyebab kematian," tambahnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More