Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 10 Oktober 2022 | 16:15 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut bahwa PDIP baru akan mengumumkan nama calon presiden (capres) yang diusung pada Juni 2023. Ia berkaca pada pengalaman ketika Jokowi dan KH Maruf Amin dicalonkan. 

"Kalau kita lihat pengalaman, Pak Jokowi diumumkan pada 6 Maret 2014 oleh ibu Mega. Dan pemilunya pada bulan Juni 2014. Sehingga kalau analoginya begitu, ya kira-kira Juni tahun depan, pas bulan Bung Karno, di situ (umumkan calon presiden)," kata Hasto dalam diskusi Election Corner yang diselenggarakan Fisipol UGM, di Yogyakarta, Senin (10/10/2022).

"Meskipun semuanya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Beliau meminta semua bersabar dan fokus pada pemulihan ekonomi," imbuhnya.

Belum lagi nama cawapres Maruf Amin yang diputuskan jelang penetapan capres dan cawapres di KPU. 

"Kiai Maruf diputuskan saat penetapan capres cawapresnya di KPU. Penetapan dan keputusan cawapres utusannya pada Minggu sekitar pukul 16.00, jam 4 sore, sementara pendaftarannya Senin (esok harinya). Itu real politik, dalam praktik seperti itu," tuturnya.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang sosok yang ideal sebagai penerus Jokowi, Hasto tak menjawab secara pasti. Ia hanya memastikan saat ini PDIP terus melakukan dialog dengan partai politik (parpol) lain.

Supaya nama yang nantinya diusung partai berlogo banteng moncong putih tersebut sudah menjadi sosok yang memang ideal bagi semua pihak. Tidak hanya dari suara rakyat melalui pemilihan tetapi juga dukungan di parlemen.

"Agar itu nanti senapas untuk mendapatkan dukungan 50 persen plus satu di parlemen. Sehingga pemerintahan ke depan tidak hanya memiliki legitimasi elektoral tetapi juga memiliki legitimasi dari dukungan yang ada di parlemen," paparnya.

Saat ini, disampaikan Hasto, pihaknya masih akan berfokus untuk mendukung Presiden Jokowi dalam menyelesaikan masa jabatannya. Termasuk dengan menuntaskan masalah ekonomi yang tengah melanda Indonesia. 

Baca Juga: Dwayne Johnson Lebih Pilih Jadi Ayah daripada Calon Presiden Amerika Serikat

"Kalau progres dari visi misi capres dan cawapres yang disiapkan oleh balaipus PDI Perjuangan dan Megawati Institut juga kami konekkan dengan tim di istana itu sudah 80 persen. Tapi kalau masalah nama itu nanti kewenangan Ibu Mega," tuturnya.

Load More