SuaraJogja.id - Pemerintah Indonesia bersama FIFA akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jumat (7/10/2022).
Jokowi menungkapkan jika hal tersebut merupakan tindak lanjut dari perbincangan via telepon dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 130 korban jiwa.
Presiden mengungkapkan jika dalam surat yang diberikan oleh FIFA kepada Pemerintah berisi 5 poin utama kerja sama yang akan dilakukan oleh FIFA bersama pemerintah. Selain itu, dalam surat tersebut berisi pernyataan tentang sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Berikut lima poin utama yang akan dilakukan oleh FIFA dan Pemerintah Indonesia dalam kerja sama demi perbaikan sepak bola tanah air ke depannya:
1. Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia.
2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitugkan potensi-potensi risiko yang ada.
5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
Baca Juga: Tanggapi Surat FIFA Soal Rekomendasi Gelar Pertandingan Sore Hari, PSSI: Cuma yang High Risk
Dari lima poin kerja sama antara FIFA dan Pemerintah Indonesia di atas telah menimbulkan harapan besar dari kalangan penggemar sepak bola tanah air dan netizen Indonesia.
"Kami ingin seluruh lapangan di Indonesia mempunyai akses ke tempat evakuasi di lapangan di setiap stadion seperti peraturan PSSI pasal 29 ayat 3.. kami ingin setiap suporter mempunyai saham 50+1 di setiap klub sehingga kami tidak hanya di posisi kan sebagai kustumer tapi juga pengambil kebijakan sepakbola nasional.. pasal 55 ayat 5 c UU 11 2022," ungkap salah seorang netizen.
"Kalaupun jika beberapa suporter Belum siap mengelola bisnis secara profesional hak suara klub 50+1 tetap milik suporter jadi kami bisa memberikan suara pada konres PSSI.. yang negara pun tidak boleh masuk sistem football family nya PSSI... Segera terbitkan peraturan turunan untuk kepemilikan saham oleh suporter," imbuhnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi