SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menyampaikan ancaman perang nuklir sudah didepan mata akibat perang Rusia vs Ukraina yang terus berkelanjutan. Pemerintah menghitung skenario terburuk dengan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ketidakpastian global yang tinggi.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (poltek) Nuklir pun mencoba melakukan antisipasi. Di antaranya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang nuklir sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.
"Kalau melihat perkembangan internasional adanya ancaman perang nuklir, apa yang tugas poltek nuklir melalui pelaksanaan pendidikan [untuk menghasilkan sdm nuklir," papar Direktur Poltek Nuklir, Zainal Arif di Yogyakarta, Sabtu (15/10/2022).
Menurut Zainal, selain menghasilkan SDM nuklir, inovasi melalui berbagai penelitian pun juga dilakukan. Penelitian dilakukan yang salah satunya mengarah pada antisipasi terjadinya perang nuklir.
Baca Juga: Luhut Harap Balap F1 H2O Tingkatkan Indeks Pariwisata Danau Toba
Teknologi nuklir yang dikembangkan pun dilakukan agar dapat dimanfaatkan bagi keberlangsungan kehidupan bangsa dalam berbagai sektor seperti pertanian, medis, pangan dan sebagainya.. Diantaranya untuk sektor ketahanan pangan bila terjadi krisis. Selain itu pemanfaatan teknologi nuklir untuk mengatasi limbah yang saat ini jadi persoalan serius berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kita memperkuatnya dari sisi itu, kita tidak bisa masuk dalam dinamika internasional [perang nuklir] tapi menjawabnya dengan inovasi dalam pemanfaatan nuklir di bidang pangan, medical dan lainnya," tandasnya.
Sementara peneliti nuklir sekaligus Wakil Direktur 3 Poltek Nuklir, Adi Abimanyu mengungkapkan, meski kondisi Rusia sedang dalam peperangan, Poltek Nuklirmelakukan kerjasama dengan Tomsk Polytechnic University (TPU), salah satu politeknik nuklir terbesar di Rusia. Kerjasama dilakukukan dalam rangka peningkatan jenjang pendidikan hingga pascasarjana terapan.
"Kerja sama ini untuk pengembangan kurikulum pascasarjana, program mobilitas mahasiswa dan mobilitas penelitidengan konsep saling atau resiprokal,” paparnya.
Adi mengungkapkan, Kementerian Luar Negeri (kemenlu) sempat mempertanyakan kerjasama Poltek Nuklir dengan salah satu perguruan tinggi di Rusia tersebut. Namun diluar perang yang terjadi, Rusia sebagai negara Sosialis terbuka untuk membagikan ilmu pengetahuannya di bidang nuklir kepada siapapun.
Baca Juga: BRIN Periksa Gas Air Mata yang Picu Peristiwa Berdarah Tragedi Kanjuruhan
Karenanya peluang tersebut diambil Poltek Nuklir untuk belajar sebanyak-banyaknya tentang teknologi nuklir yang dikuasai Rusia. Jika ilmu yang diajarkan dikembangkan, negara tersebut justru bangga.
"Kita juga fokus ke Toms karena sama-sama politeknik nuklir sehingga punya kesamaan dalam pengembangan teknologi nuklir. Kerjasama kami lakukan justru sebelum terjadinya perangb rusia vs ukraina" jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Adu Kekayaan Mahfud MD vs Luhut Binsar Pandjaitan, Bedanya Bak Bumi dan Langit!
-
Cerita Mahfud MD Rutin Dijatah Uang dan Pulsa oleh Luhut Binsar Usai Mundur dari PNS: Gus Dur Mempersatukan Kami!
-
Cerita Luhut Utus 2 Prajurit Gultor Kopassus Kawal Mahfud MD saat Kasus Cicak Buaya
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Prabowo Lantik Tim Ekonomi Pilihan Luhut, Target Ekonomi 8 Persen Bakal Tercapai?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia