SuaraJogja.id - Penjual makanan biasanya sengaja berada di tempat-tempat yang strategis dan ramai, supaya bisa mendapatkan banyak pelanggan. Bukan seperti yang dilakukan oleh penjual jasuke ini yang malah memilih tempat yang tidak biasa untuk berjualan dagangannya.
Perlu diketahui bahwa Jasuke atau Jagung Susu Keju, adalah salah satu makanan yang banyak disukai oleh orang-orang. Baik itu anak-anak hingga orang dewasa. Tidak heran kalau banyak penjual Jasuke yang bermunculan di Indonesia.
Pada umumnya penjual Jasuke berada di tempat-tempat umum, atau area yang ramai orang. Tujuannya supaya memudahkan orang untuk membeli Jasuke, dan membuat penjual menemukan potensi pelanggan demi dagangannya laku di pasaran.
Hanya saja ada penjual Jasuke yang malah berjualan di tempat yang tidak biasa. Contohnya penjual Jasuke yang viral usai diunggah oleh akun Instagram @demendolan. Akun tersebut memperlihatkan penjual Jasuke yang sedang berdagang di bawah tenda.
Baca Juga: Santap Jasuke dan Mi Goreng, Puluhan Siswa di Magelang Keracunan hingga Dilarikan ke RS
Awalnya tidak ada yang aneh dengan penjual Jasuke tersebut. Hanya saja, yang menarik perhatian adalah lokasinya berjualan. Sebab, penjual Jasuke itu berjualan di tengah sungai. Tidak ada penjual lain di sebelahnya karena dirinya berjualan di tengah sungai seorang diri.
Meski sungainya tidak terlalu dalam, tetapi arusnya cukup deras. Hal ini yang menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana konsumen, bisa membeli Jasuke tersebut.
"Kira-kira gimana cara beli nya ya?," tulis keterangan di video.
Hal ini pula yang memantik pertanyaan dari warganet, mengenai bagaimana cara membeli Jasuke di abang-abang itu.
"Bagaimana cara belinya?" tanya warganet.
Baca Juga: Sopir Kabur usai Senggol Gerobak Pedagang Jasuke hingga Terbalik, Publik Murka Sumpahi Pelaku
"Penjualnya pun bingung, tadi perasaan masih kering lah ini kok tiba-tiba basah," ujar warganet.
"Beda itu penting, tapi ga gini juga konsepnya," ucap warganet.
"Itu beneran apa karena banjir?" ungkap warganet.
"Kalo dagang yang bener lah, masa dagang di tengah sungai," tutur warganet.
"Ntar aku ajak ayang kesini ini di bangkinang sungai gelombang, kapan lagi menyelam sambil makan jagung keju ya kan," balas warganet.
Hingga kini komentar masih terus berdatangan, dan video telah memperoleh 36 ribu like dari warganet di Instagram.
Tonton di sini videonya.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Proyek Strategis Nasional Terminal LPG Bima Selesai, Perkuat Distribusi LPG untuk Masyarakat NTB
-
BNC Gencar Cari Mitra Strategis Demi Inklusivitas
-
Kontroversi Makam Nia Kurnia Sari yang Dijadikan Lokasi Syuting, Rupanya Sosok Ini yang Beri Izin
-
Ayah Nia Kurnia Sari Sakit Hati Makam Anaknya Dijadikan Lokasi Syuting Video Klip: Hati Saya Terluka...
-
Makam Nia Penjual Gorengan Jadi Lokasi Syuting Video Klip, Netizen Marah: Nyanyi Tuh di Panggung!
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin