SuaraJogja.id - Polresta Yogyakarta mencatat hanya ada empat kasus bunuh diri di wilayahnya pada sembilan bulan terakhir. Angka tersebut tergolong sedikit di tahun ini.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo menuturkan empat kasus yang dilaporkan ke pihaknya itu terjadi pada medio Januari hingga September 2022 ini. Kendati tidak menyebut detail perbandingan angka pada tahun sebelumnya tapi disebutkan Timbul kasus bunuh diri di Kota Jogja memang mengalami penurunan.
"Ya mengalami penurunan. Kami melalui Bhabinkamtibmas selalu melakukan pendekatan-pendekatan ke masyarakat," ujar Timbul saat dikonfirmasi awak media, Selasa (18/10/2022).
Terkait dengan faktor seseorang nekat melakukan bunuh diri, kata Timbul ada banyak sebab. Mulai dari persoalan penyakit yang tak kunjung sembuh hingga masalah ekonomi.
Berbagai pemantik dan kondisi itu yang tak jarang membuat sejumlah orang akhirnya nekat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
"Ada yang sudah lama sakit lalu bunuh diri. Terus kesulitan ekonomi dan sebagainya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan bunuh diri kerap dikaitkan dengan gangguan jiwa dan masalah mental yang tengah dihadapi seseorang. Tetapi, temuan dari organisasi kesehatan mental Emotional Health For All (EHFA) bahwa tidak semua orang di Indonesia yang lakukan bunuh diri memiliki gangguan jiwa.
"Tidak semua orang yang lakukan bunuh diri itu ada gangguan jiwa. Kalau sudah terlintas mau mati, jangan takut untuk cerita ke orang terdekat karena tidak ada orang yang imun terhadap pikiran tersebut, bisa muncul kapan saja," kata Pakar kesehatan mental dari Emotional Health For All (EHFA) Dr. Sandersan Onie saat webinar Hari Kesehatan Mental Dunia, Senin (10/10/2022).
Hasil riset EHFA menemukan bahwa jumlah kasus bunuh diri di Indonesia setidaknya empat kali lebih besar dari yang dilaporkan. Jumlah kasus bunuh diri resmi yang tercatat di Kepolisian pada 2020 ada sebanyak 670 jiwa.
Baca Juga: Beri Pembekalan, Rutan Kelas II A Yogyakarta Gelar Pelatihan Pembuatan Furniture untuk Warga Binaan
Tetapi, EHFA mencatat paling tidak kematian akibat bunuh diri di Indonesia pada 2020 minimal 2.700 jiwa. Adapun faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi rendahnya pelaporan kasus bunuh diri disebabkan arena stigma dan potensi dampak sosial sehingga keluarga mungkin tidak melaporkan jika orang terdekat yang bunuh diri.
Kemudian, atas permintaan keluarga, dokter atau polisi mungkin tidak melaporkan jika bunuh diri telah terjadi. Selain itu juga karena Indonesia belum memiliki registrasi kematian yang melaporkan data akurat, sehingga data mungkin tidak terekam.
Sandersan menyarankan, bila terlintas pikiran untuk bunuh diri, tak perlu sungkan untuk bercerita dengan orang yang dipercaya.
"Curhat ke orang minta dukungan dan doa mereka. Kalau sampai gak bisa hilang, bahkan mencoba untuk lakukan, jangan ragu untuk bertemu dengan piskolog," sarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik