SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar pasar murah pada Selasa (18/10/2022). Kegiatan itu langsung diserbu oleh puluhan warga dari sejumlah tempat di Yogyakarta.
Fungsional Pengawas Perdagangan Muda Disperindag DIY, Sabar Santoso menuturkan kegiatan pasar murah yang diselenggarakan ini sebagai antisipasi kenaikan harga kebutuhan bahan pangan pokok. Mengingat saat ini sudah memasuki masa penghujan.
Selain itu, operasi pasar murah ini bertujuan pula sebagai upaya pengendalian inflasi daerah. Sehingga masyarakat bisa terbantu memenuhi kebutuhan pokoknya pada saat ini.
Disampaikan Sabar, operasi pasar murah ini melibatkan sejumlah distributor besar yang berada di wilayah DIY. Termasuk salah satunya adalah Perum Bulog.
"Ini harga harga sudah dari distributor dan dikurangi biaya distribusi. Jadi barang sudah murah karena distributor kami subsidi lagi, istilahnya biaya distribusi kami potong," kata Sabar kepada awak media, Selasa (18/10/2022).
Operasi pasar murah yang digelar di halaman Kantor Disperindag DIY ini nyatanya memang menarik perhatian masyarakat sekitar. Mereka datang untuk mencari sejumlah barang kebutuhan pokok yang lebih murah mulai dari beras, minyak goreng hingga telur.
Harganya pun memang terbilang miring jika dibandingkan di pasaran. Untuk beras premium dan telur yang dijual rata-rata berselisih antara Rp2-3 ribu.
Harga untuk minyak goreng 1 liter sendiri dijual Rp11 ribu, telur ayam Rp24 ribu dan beras medium Bulog ukuran 5 kilogram dijual seharga Rp42.500.
Salah seorang warga, Indah (43) mengaku memang harga yang ada di operasi pasar murah ini lebih rendah dibanding di pasaran. Hal itu dirasa cukup membantu untuk memenuhi kebutuhannya.
Baca Juga: Disperindag DIY Intensifkan Operasi Pasar hingga Desember 2022
"Iya jelas lebih hemat. Ini tadi habis ngantre beras dan minyak. Enggak ada pembatasan. Minya itu selisih Rp3 ribu satu botol. Di sini Rp11 ribu kalau di pasar biasa Rp14 ribu," kata Indah.
Warga lainnya, Dwi (48) mengaku langsung menuju pasar murah setelah mendapatkan informasi tersebut. Menurutnya program ini sangat membantu masyarakat.
"Antrean juga lumayan cepet sih. Lebih mudah dan murah yang pasti. Merasa terbantu sekali yang pasti. Semoga besok-besok ada lagi," ucap Dwi.
Tidak adanya aturan pembatasan pembelian membuat sejumlah warga langsung membeli sejumlah barang dengan cukup banyak. Melihat animo masyarakat yang tinggi tak menutup kemungkinan pasar murah akan kembali digelar di berbagai wilayah di DIY.
Berita Terkait
-
Pasar Murah Bandung akan Hadir Jelang Hari Besar
-
Pasar Murah Bakal Digelar Rutin, Disdagin Kota Bandung: Semua Bergantung Anggaran yang Ada
-
Animo Masyarakat Tinggi, Pasar Murah di Kota Bandung Bakal Rutin Digelar
-
Pemkot Banda Aceh Gelar Pasar Murah 11 hingga 14 Oktober, 7.200 Paket Bahan Kebutuhan Pokok Disiapkan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik