SuaraJogja.id - Para suporter Piala Dunia akan membayar hampir Rp3 juta per malam untuk tinggal di sebuah kamar yang menyerupai kontainer pengiriman.
Acara terbesar dalam sepak bola ini akan diadakan di Qatar bulan depan. Namun fasilitas para pendukung yang akan menginap di Timur Tengah disuguhi tempat menginap yang dikemas mirip seperti ikan sarden.
Akomodasi ini telah menjadi salah satu masalah utama bagi penggemar Inggris dan rekan-rekan mereka masing-masing dari negara lain menjelang kick-off Piala Dunia.
Pejabat Piala Dunia FIFA Qatar 2022 hari ini mengumumkan bahwa 30.000 kamar telah ditambahkan ke penawaran akomodasi dengan lebih dari 30 hari hingga pertandingan pembukaan, menurut The Peninsula. Mulai dari apartemen, villa, hotel kapal pesiar , hotel dan desa penggemar.
Baca Juga: Diogo Jota Harus Rela Absen di Piala Dunia Qatar
Namun, kabar terbaru mengungkapkan kondisi terakhir penginapan jelang bergulirnya Piala Dunia, dilansir dari The Sun Rabu (19/10/2022) bahwa penginapan tampak seperti sebuah dermaga pengiriman dan tidak seperti sebuah desa yang ditempati oleh para suporter sepanjang turnamen.
"Fan Village Cabins Zafaran menawarkan pilihan kamar tidur double atau twin en-suite, dapat menampung hingga dua orang. Fasilitas di setiap kabin termasuk fasilitas pembuat teh dan kopi, dua botol air per hari, lemari es, sprei, dan handuk kamar mandi," tulis situs resmi web Qatar.
"Fasilitas di desa termasuk sejumlah gerai makanan yang menawarkan berbagai masakan. Tidak jauh dari sana terdapat Lusail Shooting Club, Losail International Circuit and Lusail Stadium. Stasiun metro terdekat memberi tamu kesempatan untuk menjelajahi lokasi wisata, termasuk pantai Katara dan desa budaya, West Bay, Souq Waqif, dan Msheireb Downtown Doha," tulisnya.
Setiap fans Inggris, atau penggemar lain yang ingin hadir dan tinggal di sana, harus membayar 183 poundsterling (Rp3,1 juta) untuk satu kamar dalam semalam. Gambar terkomputerisasi resmi yang digunakan untuk mengiklankan akomodasi memang memberikan wawasan tentang bagaimana sempitnya kondisinya. Tetapi tangkapan foto udara Bloomberg memberikan pandangan yang jauh lebih besar tentang seberapa ketatnya akan terjadi.
Foto itu diambil bulan lalu setelah penulis artikel melihat apa yang mereka pikir sebagai "kontainer pengiriman" dan mereka terus merekomendasikannya "jika Anda bersedia mengambil risiko dalam petualangan". Pihaknya juga memperingatkan untuk tidak melakukannya jika tergiur.
Baca Juga: Presiden Jokowi Diundang Khusus Presiden FIFA Hadiri Piala Dunia Qatar
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Sopir Truk Tabrak 16 Kendaraan di Tangerang, Positif Narkoba
-
Positif Narkoba, Begini Pengakuan Sopir Truk Kontainer Maut Tangerang: Saya Dijebak Bang
-
Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa, Begini Detik-detik Truk Kontainer Tabrak 16 Kendaraan di Tangerang
-
Drama Pengejaran Truk Kontainer di Tangerang: 3 Pengendara Luka, Sopir Babak Belur
-
Kronologi Truk Kontainer 'Gila' di Tangerang: Lawan Arus, Tabrak Pengendara, Dikejar Warga
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan