"Jadi kalau tidak sembuh dengan obat mereka sendiri, baru mereka berkonsultasi ke dokter. Itu budaya kurang baik. Di negara maju, dokter pada saat awal hanya [menjadi tempat] berkonsultasi saja, mereka tidak memberikan obat," jelas Iyan.
"Nah karena hanya konsultasi, anak demam 'Sudah ada paracetamol kan di rumah?' Karena fungsi dokter bukan hanya mengobati sebenarnya, tapi justru lebih ke mengedukasi. Perlu obat tidak," tambahnya.
Mengambil contoh batuk, pilek, Iyan menyatakan dua kondisi itu disebabkan oleh virus, sifatnya self limiting atau akan berhenti dengan sendirinya.
Penelitian menunjukkan, penggunaan obat yang over the counter (tanpa resep) kombinasi obat batuk dan pilek, tidak mengurangi masa sakit.
Baca Juga: Beri Pendampingan ke Korban Tragedi Kanjuruhan, Dinkes Sleman: Banyak yang Alami Trauma Luar Biasa
"Sebetulnya kalau dihitung, anak yang sakit diberi obat dengan sakit tidak diberi obat itu sama saja. Hanya orang tua kan cemas ingin dengan obat ini anak bisa cepat sembuh. Padahal kalau makan makan, minum banyak nanti bisa membaik," tandasnya.
Dirut RSUD Sleman dr Novita Krisnaeni menjelaskan, walau bukan rumah sakit rujukan khusus kasus gagal ginjal akut pada anak, RSUD Sleman tetap menyiapkan diri untuk menangani kasus ini. Baik itu dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana.
Langkah preventif untuk menekan jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak, RSUD telah mengeluarkan surat edaran.
"Untuk sementara waktu, tidak memberikan obat dalam bentuk sirup kepada pasien anak. Apapun merk dan isi kandungannya," tegas Novi.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga: Kabar Jogja Hari Ini: 2 Guru Sekongkol Maling Dana BOS, Dinkes Sleman Terjunkan Tim ke Malang
Berita Terkait
-
dr Richard Lee Ngaku Ateis sebelum Mualaf, Pendeta Gilbert Tetap Undang Isi Acara Gereja
-
Berapa Biaya USG 4D? Iming-Iming Periksa Gratis Diduga Jadi Modus Dokter Garut Lecehkan Pasien
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Sahroni Minta Polisi Cepat Tangkap Dokter Diduga Lecehkan Pasien di Garut: Gak usah Penyelidikan!
-
6 Fakta Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut: Istri dan Banyak Korban Buka Suara
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara