SuaraJogja.id - Jumat (21/10/2022) siang, selepas Jumatan, sejumlah tetangga nampak membereskan peralatan yang digunakan untuk prosesi pemakaman Desi Fitriani (31) yang merupakan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Tampak tenda masih terpasang di depan rumah Desi, atau tepatnya tempat tinggal orangtuanya Tuyem bersama Tante korban, Sugiyantini di Dusun Slingi Kalurahan Genjahan Kapanewon Ponjong. Tuyem dan Sugiyantini nampak duduk di depan rumah mereka memperhatikan tetangganya membereskan peralatan pemakaman.
Desi Fitriani (31) sendiri sudah dimakamkan di daerah asal orangtuanya, Dusun Slingi Kamis (20/10/2022) malam pukul 23.00 WIB. Kesedihan nampak masih terlihat di raut muka dua lansia ini.
Tuyem, ibunda korban mengaku meski sedih karena kehilangan anak namun ia mencoba mengikhlaskannya. Desi yang ia kenal selama ini adalah orang baik dan sering mengunjunginya ketika ada waktu.
"Kulo sampun ikhlas, Ajeng pripun maleh (saya sudah ikhlas, mau bagaimana lagi). Kulo pasrahke teng pemrintah (saya serahkan ke pemerintah (polisi). Dikasih imbalan (hukuman) yang setimpal,"kata dia, Jumat siang.
Dipukuli hingga Sesak Napas
Tante korban, Sugiyantini lantas menimpali. Dia adalah keluarga yang terakhir bertemu korban sebelum meninggal. Karena dia bersama anak-anaknya sempat menengok Desi di kediamannya di Pacarejo Kapanewon Semanu sebelum dirawat di rumah sakit.
Sugiyantini tidak menyangka keponakannya pergi untuk selama-lamanya dengan cara yang tidak wajar. Keponakannya meninggal karena dianiaya oleh suaminya sendiri Mj. Selama ini, keluarga besar di Ponjong memang tidak mengetahui sejauh mana hubungan pasangan suami istri Mj dengan Desi ini.
"Mereka kan tinggal cukup jauh dari sini. Di rumah suaminya Mj yang jaraknya sekira 7 kilometer dari sini,"kata mantan Asisten Rumah Tangga (ART) ini.
Baca Juga: Komnas Perempuan Desak Polisi Lanjutkan Kasus KDRT dan Penjarakan Rizky Billar
Sugiyantini bercerita beberapa hari yang lalu, kakak kandung korban mendapat pesan singkat melalui handphone dari Desi. Pesan tersebut berisi tentang foto-foto Desi yang mengalami luka lebam. Karena khawatir, ia bersama keponakannya pergi ke kediaman Mj di mana Desi juga tinggal.
Saat itu, mereka tiba di kediaman Desi di Pacarejo Semanu sekira pukul 16.00 WIB. Ketika mereka tiba, rumah dalam keadaan tertutup karena pintu depan terkunci. Mereka mencoba mengetok pintu dan memanggil korban, ternyata tidak ada jawaban.
"Saya terus ke bagian belakang rumah, mendengar jawaban lirih. Kami masuk. Desi itu terbaring di kasur yang ada di bawah dan suaminya itu di ruang tamu di pojokan itu,"kata dia.
Saat itu, Desi terbaring lemah dengan kondisi sesak napas. Mereka kemudian masuk ke dalam kamar tempat Desi terbaring. Saat itu, mereka melihat Desi tak mampu untuk duduk sendiri. Desi sudah berusaha untuk duduk namun tidak mampu. Sehingga mereka memutuskan untuk membantunya.
Karena penasaran, Sugiyantini pun menanyakan apa yang terjadi. Desi dengan suara lirih menjawab telah dipukul oleh suaminya, namun kemudian Desi buru-buru mengalihkan pembicaraan agar persoalan tersebut tidak perlu dibicarakan lagi.
"Mj kayaknya mendengar itu. Dia juga meminta agar persoalan itu tidak perlu dibahas lagi karena internal rumah tangga mereka,"kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik