SuaraJogja.id - Dikenal sebagai pemain sinetron yang seringkali teraniaya ternyata membuat Naysila Mirdad ingin move on dari peran-peran tersebut. Tak lagi menye-menye atau lemah, puteri artis senior Lidya Kandou menjadi perempuan kuat di film layar lebar berjudul "Inang".
Dalam film horor garapan sutradara asal Yogyakarta, Fajar Nugros, Nay-sapaan Naysila berperan sebagai Wulan, perempuan hamil yang harus berjuang melawan kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan bayinya dalam mitos Rebo Wekasan.
Mengaku sangat antusias bisa bermain satu frame bersama ibunya, Nay mengakui film Inang menjadi pengalaman pertamanya yang tidak terlupakan. Apalagi dia adalah orang yang penakut seperti halnya Dimas Anggara yang berperan sebagai Bergas dalam film tersebut
"Seru banget sih, tapi kami di lokasi sama-sama penakut semua termasuk dimas [Dimas Anggara] dan [Fajar] Nugros juga. Ini genre yang baru untukku. Ya kami bareng-bareng terus di set. Seru sih,” ungkap Nay saat bertemu penggemarnya di Alun-alun Utara, Sabtu (22/10/2022) malam.
Baca Juga: 5 Alasan 'Inang' Harus Kamu Tonton, Film Horor yang Bikin Merinding
Nay mengaku, berakting di film horor yang sudah tayang sejak 13 Oktober 2022 lalu tersebut membuatnya mendapatkan banyak pengalaman baru. Nay pun akhirnya bisa mengumpat. Hal yang tak pernah dilakukannya di banyak sinetron yang dibintanginya.
Berperan sebagai perempuan yang tengah mengandung, Nay pun harus belajar banyak hal. Termasuk gestur dan cara jalan laiknya perempuan hamil.
"Di film ini akhirnya belajar ngomong [umpatan]," ujarnya.
Sementara Fajar Nugros mengungkapkan, dia sengaja mengangkat genre film horor, lain dari film-film sebelumnya yang lebih banyak bergenre komedi. Namun berbeda dari film horor lainnya, dalam film yang sudah ditonton lebih dari 700 ribu orang selama sepekan terakhir bioskop-bioskop tersebut, Nugros tak ingin menjual jump scare atau adegan berdarah dan hantu-hantu yang bergentayangan.
"Inang itu maknannya induk, di sini saya ingin mengungkap bahwa film ini tidak hanya menawarkan hal-hal mengerikan saja, namun ada makna di dalamnya yakni mengajak kita peduli pada perempuan. Di sisi lain saya ingin melihat anak-anak muda sekarang masih menganggap mitos atau tidak," jelasnya.
Karenanya dalam film tersebut, Nugros sengaja memilih mitos Rebo Wekasan. Dalam adat Jawa, Rebo Wekasan merupakan satu hari sial dari hitungan penanggalan Jawa.
Berita Terkait
-
Terciduk Kecup Kening Adik Ipar, Adab Andrew White Suami Nana Mirdad Tuai Sorotan
-
Kronologi Penolakan Film Lemah Santet Banyuwangi, MD Pictures Tarik Materi Promosi
-
Film Lemah Santet Banyuwangi yang Mengangkat Kisah Nyata di Tahun 1998
-
Daya Beli Lemah, Orang RI Buru Ponsel Murah
-
Muslimah, Kau Bukan Wanita yang Lemah: Menjadi Perempuan Tegar dan Berdaya
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara