SuaraJogja.id - Teddy Tjahjono selaku Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), menjelaskan jika tidak adanya kepastian PSSI terkait kapan kompetisi kembali bergulir setelah diberhentikan pasca Tragedi Kanjuruhan, berdampak kepada Persib Bandung.
Kondisi ini membuat tim, pemain, dan staf pelatih merasa kebingungan. Bahkan Teddy Tjahjono mengaku jika dirinya tak tahu harus memberikan penjelasan apa kepada para sponsor klub terkait kondisi tim.
Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), kepastian kapan kompetisi kembali bergulir sangat penting bagi perencanaan klub ke depannya.
"Kepastian liga kapan itu penting untuk perencanaan kita ke depan," lanjutnya seperti dikutip dari Simamaung.
Baca Juga: PSS Sleman Terus Berbenah Meski Kompetisi sedang Terhenti
Kendati demikian Teddy dengan tegas mengungkapkan jika seharusnya pengelola sepak bola, dalam hal ini PSSI, harus bisa memisahkan antara proses hukum yang sedang berjalan dengan kepastian kapan kompetisi bisa kembali bergulir.
Di sisi lain Teddy mengaku jika pihaknya juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan dalam mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Namun bagi dirinya kepastian kembali bergulirnya kompetisi sangatlah penting.
“Sebenarnya mungkin kita harus bisa memisahkan bahwa ada suatu proses hukum yang sedang berjalan, kita menghormati proses hukum. Posisi kita ingin segera ada kepastian mengenai kompetisi ini karena bagi kami jadwal kepastian mengenai dimulainya kembali kompetisi penting,” ucap Teddy.
Kompetisi sepak bola Indonesia hingga saat ini masih belum jelas kapan kembali akan bergulir setelah PSSI memutuskan untuk memberhantikan sementara aktivitas sepak bola pasca Tragedi Kanjuruhan yang telah menelan ratusan korban jiwa.
Saat ini, setelah dilakukan berbagai penyelidikan, pihak kepolisian telah menetapkan dan menahan 6 tersangka atas Tragedi Kanjuruhan yang menyisakan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Luis Milla Pantau Latihan Pemain Persib Bandung dari Madrid
Pernyataan Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) lantas mendapat respon positif dari kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia. Merek juga mempertanyakan hal sama kepada PSSI terkait kapan kompetsisi kembali bergulir.
"@pssi kapan liga dijalankan? Kasian tim² rugi semua," tanya salah seorang netizen.
"Ini bukan hanya persolan Tragedi Kanjuruhan, tpi kondisi klub stlah kompetisi diberhentikan juga hrus dipikirkan oleh PSSI," timpal netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Beli Tiket Liga 1 Lewat BRImo, Nonton Klub Kesayangan Makin Murah Tanpa Calo!
-
Tantang Klub Asnawi Mangkualam, Persib Yakin Menang
-
PSIS Semarang Datangkan Striker Gustavo Souza, Statistiknya Ngeri di Liga El Savador!
-
2 Pemain Timnas Indonesia yang Tampil 'Gacor' usai Pulang ke Klub
-
Bojan Hodak Lega, Laga Lawan Bali United di BRI Liga 1 Ditunda PT LIB
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali