SuaraJogja.id - Perbaikan jalan Jogja-Wonosari yang mengalami longsor di kilometer 17, tepatnya di Dusun Plesedan RT 04 Kalurahan Srimulyo Kapanewon Piyungan, Bantul terus dikebut. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan akan rampung pada awal Desember 2022 mendatang.
PPK Proyek Perbaikan Jalan Wonosari, Rohmadi mengakui pihaknya memang diberi tenggat waktu hingga awal Desember 2022 mendatang. Tenggat tersebut diberikan mengingat Jalan Jogja-Wonosari merupakan jalan nasional yang perannya sangat vital.
Selain penting sebagai jalur untuk distribusi, jalur tersebut juga satu-satunya yang memadai untuk wisata ke Gunungkidul ataupun ke obyek wisata di Kapanewon Dlingo Bantul. Jalur ini satu-satunya yang bisa dilalui dengan mudah armada besar seperti bus pariwisata ataupun truk tronton.
"Konturnya memang sudah dikemas bisa dilalui kendaraan berat. Kalau jalur lain tanjakan dan turunannya cukup ekstrim,"kata dia, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga: Berkendara Saat Hujan Deras, Satu Warga Poncokusumo Tertimbun Longsor
Karena jalur vital maka perbaikan jalur ini memang ditenggat dalam waktu satu bulan. Hal tersebut tidak lepas dari persiapan pemerintah ataupun aparat kepolisian dalam menyambut libur natal dan tahun Baru nanti. Pemerintah tidak ingin nantinya natal dan tahun baru terganggu dengan kondisi jalan yang longsor ini.
Hanya saja, sejumlah kendala menghadang proses perbaikan talud jalan yang longsor tersebut. Salah satunya adalah kendala cuaca yang seringkali turun hujan belakangan ini. Kondisi ini menghambat mereka karena setiap kali hujan turun, pekerjaan harus berhenti.
"Konturnya cukup rapuh. Jadi kalau hujan kami harus berhenti dulu, bisa membahayakan kalau dipaksa,"kata dia.
Di samping itu, lokasinya juga cukup menyulitkan karena sudutnya sempit. Sehingga ruang gerak mereka cukup terbatas. Belum lagi arus lalu lintas yang sangat padat cukup menyulitkan kendaraan yang ingin memasok material.
Dia menambahkan, setelah dia memeriksa secara detil kondisi longsoran tersebut. Ternyata luasnya bertambah panjang dari awal longsoran 24 meter menjadi 39 meter dan kemungkinan bisa bertambah lagi
Baca Juga: 2 Penambang Batu di Puloampel Serang Tewas Tertimbun Longsor
"Tetapi kami tetap berupaya untuk menyelesaikannya sesuai waktu. Cuaca memang masih jadi kendala,"kata dia.
Berita Terkait
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Ramadan Penuh Berkah, Cleanermasjid & Driver ShopeeFood Kompak Bantu Masjid
-
Perusahaan Asuransi Kendaraan Keluhkan Biaya Perbaikan Pada Mobil Modern, Ternyata Ini Penyebabnya...
-
Bencana Mengerikan di Sukabumi, BNPB: 5 Orang Tewas, Ratusan Rumah Rata dengan Tanah
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik
-
Sejumlah Korban Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi Trauma, Ini yang Dilakukan UGM
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas
-
UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual