SuaraJogja.id - Sejumlah seniman Yogyakarta diboyong Pemkab Pacitan. Mereka menjadi inisiator dalam gelaran Ruwat Jagat berbalut kebudayaan yang akan digelar pada 5 November 2022 mendatang.
Seniman Yogyakarta sekaligus salah seorang inisiator Ruwat Jagat, Ong Hari Wahyu di Yogyakarta, Kamis (03/11/2022) mengungkapkan selain dirinya, sejumlah seniman dan pekerja seni Yogyakarta tergerak untuk ikut meruwat jagat Pacitan. Sebut saja Sri Krishna "Encik", Ajie Wartono serta Bowo Bakar.
"Pasca pandemi [covid-19], jagatnya perlu diruwat. Bukan salah jagat (bumi-red) tapi manusianya yang salah. Jagat menjadi sebuah penanda. Akhirnya kita ajak seniman jogja untuk ke pacitan untuk ruwat jagat," ungkapnya.
Dipilihnya Pacitan sebagai kawasan ruwatan, karena kebudayaan belum menjadi elemen penting dalam gerakan pembangunan di sana. Padahal laku kebudayaan di masyarakat telah memunculkan energi penting yang mempengaruhi kehidupan ini.
"Kalau jogja kan sudah banyak [ruwatan], tidak perlu. Yang perlu ya kawasan pinggiran seperti pacitan karena [pengembangan kebudayaan di pacitan] yang kurang apresiasi serta bagaimana seni diluar pacitan juga bisa main di sana supaya tidak, bahwa Pacitan itu seninya harus begini harus seperti ini, ya gak," paparnya.
Dalam ruwatan berupa pentas kesenian, diskusi budaya, festival desa budaya dan lainnya tersebut, lanjut Ong, para seniman asal Yogyakarta ikut berperan. Tak hanya terlibat dalam pentas-pentas di sejumlah venue namun juga berkolaborasi dengan seniman-seniman daerah lain.
Diharapkan melalui ruwatan tersebut, akan tumbuh jejaring kebudayaan di seluruh elemen masyarakat. Sehingga semua pihak harus merawat dan memberi energi ulang terhadapnya.
"Karena kesenian itu kan tidak ada yang paling baik dan tidak ada yang paling buruk. Seni adalah seni tapi menambah pengetahuan dan jejaring atau networking itu penting," tandasnya.
Sementara salah seorang penggagas Ruwat Jagat, Moch Abdilah “Peci Miring’”Yusuf mengatakan Pacitan sebenarnya punya banyak contoh laku kebudayaan yang hidup dan dihidupi oleh warga dan menjadi solusi bersama disaat kita sedang tidak baik-baik saja. Bahkan kebudayaan mejadi energi pemberi, kadang menjadi perantara yang mempertemukan potensi dan kekuatan warga yang bersama-sama menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Sederet Seniman Grafis Asal Bali Pamerkan Karya Melukis di Media Botol, Hasilnya Keren!
"Pemaknaan atas gerakan kebudayaan kita masih sangat sempit, sementara laku kebudayaan di masyarakat yang telah terjadi sesungguhnya energi penting yang mempengaruhi kehidupan ini,” ungkapnya.
Karenanya Ruwat Jagat kali ini digelar sebagai wujud manusia berhasil bertahan dari badai pendemi yang luar biasa.
"Peristiwa ini juga sekaligus memberi penghargaan kepada warga Pacitan yang lebih dahulu menyadari dan menghidupi kekuatan," tandasnya.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji menambahkan, keterlibatan banyak seniman dari berbagai daerah memperlihatkan sinergi luar biasa yang muncul dari proses kebudayaan dalam Ruwat Jagat kali ini. Kedekatan Pacitan dengan Jogja dan Solo menjadi alasan kuat sehingga diskusi luas ini terwujud sebagai bagian yang akan terlibat nantinya.
“Banyak seniman dari berbagai daerah yang hadir ke Pacitan, tidak hanya Jogja, Solo dan Pacitan saja tapi dari Makassar saja ada. Ini kerja kolaboratif, bersama untuk mendoakan bumi, dari Pacitan," paparnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
-
Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses
-
Tak Larang Warga Pasang Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Keren dan Apik!
-
BREAKING NEWS! Duel Persija Jakarta vs Persib Dilarang Pakai JIS, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Aksi Nekat Maling Sasar SD di Sleman, Uang Puluhan Juta Lenyap! Polisi Turun Tangan
-
Borobudur Dipakai Promosi Jogja? Blunder Dinas Pariwisata Bikin Geleng-Geleng Kepala
-
Mulai Agustus 2025: Pelajar Gunungkidul Bisa Cek Kesehatan Gratis! Ini Targetnya
-
APBD Siap Mengalir: Sekolah Rakyat Sleman Gunakan Tanah Kas Desa, Ini Detailnya
-
Bupati Utamakan Kesehatan Warga, Sebagian APBD Perubahan Bantul Dialokasikan untuk Biaya BPJS