SuaraJogja.id - Jenderal Andika Perkasa menjadi satu-satunya calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan Presiden Joko Widodo melalui surat presiden ke Dewan Perwakilan Rakyat kala itu. Saat itu, lulusan Akmil 1987 ini menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Namanya sempat diungkit dalam bursa calon presiden pada 2024 mendatang. Kendati begitu, Pria 57 tahun ini memilih untuk menyelesaikan tugasnya terlebih dulu.
Meski tak terlalu terobsesi menempati kursi presiden, karir Andika Perkasa terbilang moncer. Berikut sejumlah ulasan yang sudah dirangkum Suarajogja.id:
Setahun promosi tiga kali pada 2018
Pada tahun 2018, Jenderal TNI Andika Perkasa mendapat promosi sebanyak tiga kali. Awal tahun, menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD dengan pangkat bintang 3 Letnan Jenderal (Letjen).
Bulan Juli 2018, Andika menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad), lalu lima bulan kemudian, Andika dilantik sebagai pemimpin tertinggi sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Sebelumnya, banyak posisi yang diduduki Jenderal Andika Perkasa seperti Komandan Rindam Jaya (2011), Komandan Korem 023/Kawal Samudra di Sibolga (2012, Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Kepala Dinas Penerangan TNI AD (2012), dan Komandan Satuan Pengamanan Presiden, dan masih banyak lagi.
Menempuh pendidikan militer di dalam dan luar negeri
Di bidang pendidikan, Jenderal Andika Perkasa juga banyak menempuh ilmu kemiliteran baik dalam dan luar negeri. Di awal karir, ia banyak menghabiskan waktu untuk studi di luar negeri dengan mengantongi tiga gelar master dari universitas di Amerika Serikat.
Baca Juga: Ganjar Dan Kang Emil Siap Maju di Pilpres 2024, Pengamat Politik: Pencitraan di Media Sosial Saja
Ia juga pernah menjalani pendidikan di Norwich University dan melanjutkan studi di National War College (NWC), bagian dari National Defense University, Washington, DC pada tahun 2003. Tahun 2005, Andika menempuh studi di George Washington University. Di dalam negeri, Andika menjadi lulusan terbaik Seskoad angkatan 1999/2000.
Operasi militer yang dijalani
Di penugasan operasi militer, Jenderal Andika Perkasa pernah melaksanakan operasi militer di Timor Timur tahun 1990. Tahun 1994, ia pernah melakukan operasi bakti TNI di Aceh dan disebut-sebut pernah melakukan misi operasi khusus di Papua.
Pernyataan yang sempat jadi kontroversi
Namun, di balik karir dan prestasinya yang hebat, beberapa keputusan Jenderal Andika juga menuai komentar sejumlah pihak. Salah satunya, mengizinkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mendaftar menjadi prajurit TNI. Andika berkeyakinan tidak ada dasar hukum yang melarang keturunan PKI untuk bisa mendaftar TNI.
Kemudian, saat menjabat KSAD, Andika menghapus tes keperawanan bagi calon Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan calon istri prajurit. Lalu, Jenderal Andika pernah membantu Serda Aprilio Perkasa Manganang yang mengidap hipospandia (kelainan alat kelamin). Serda Manganang dianggap perempuan sejak lahir dan menjadi atlet voli putri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda